Bandara Helikopter Pertama di Indonesia Siap Diuji Coba

Heliport yang dibangun akan menjadi yang pertama di Indonesia memiliki fasilitas yang lengkap untuk airport helikopter.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2019, 14:38 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 14:38 WIB
Bandara khusus helikopter (heliport) yang berlokasi di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta.
Bandara khusus helikopter (heliport) yang berlokasi di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan tahap pertama bandara khusus helikopter (heliport) yang berlokasi di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta telah rampung.

Bandara helikopter komersial pertama di Indonesia ini merupakan kerja sama antara perusahaan helikopter PT Whitesky Aviation dan badan usaha milik negara Angkasa Pura (AP) II.

CEO Whitesky Denon Prawiraatmadja menuturkan, bandara khusus helikopter ini akan menempati lahan sekitar 2,7 hektare. Pembangunan heliport ini menjadi salah satu pembangunan moda transportasi perkotaan terutama moda transportasi pendukung dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Heliport yang akan dibangun tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia memiliki fasilitas yang lengkap untuk airport helikopter. Total nilai proyeknya rencananya mencapai sekitar Rp 80 miliar.

Fasilitas yang akan dibangun di antaranya adalah shooting point dengan instalasi lampu untuk mendukung terbang malam, 8 helipad, 10 hanggar khusus helikopter berdaya tampung 50 Helikopter jenis Bell 505 atau setara 20 unit Helikopter type Bell 429 / Airbus H130, customer lounge, cafe, kawasan kantor, fasilitas beserta personel untuk evakuasi medis (Helimedic) dan lain sebagainya.

“Setelah pembangunan tahap pertama ini rampung, heliport ini sudah bisa dioperasionalkan walau masih dalam tahap uji coba. Secara resmi heliport ini akan beroperasi pada akhir tahun nanti,” kata Denon di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tahap Uji Coba

Bandara khusus helikopter (heliport) yang berlokasi di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta.
Bandara khusus helikopter (heliport) yang berlokasi di Jalan Perimeter Selatan, Neglasasi kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta.

Sementara itu, Dirut Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin menyambut positif rampungnya pembangunan tahap pertama heliport tersebut.

Dengan rampungnya pembangunan tahap pertama itu, heliport komersial ini langsung bisa dioperasionalkan walau masih dalam tahap uji coba.

“Kita sungguh mengapresiasi Whitesky karena telah menginisiasi membangun heliport komersial pertama Indonesia di Bandara Soetta yang dapat meningkatkan citra dan reputasi Bandara Soetta. Juga apresiasi yang sama saya sampaikan kepada AirNav," tambah Awaluddin.

Keberadaan bandara khusus helikopter komersial ini tidak terlepas dari program konektivitas transportasi pemerintahan pada era Joko Widodo – Jusuf Kalla. Adapun gagasan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Perhubungan adalah mengatur sistem multimoda transportasi. Multimoda ini dimaksudkan agar semua moda angkutan transportasi terkoneksi dan saling mendukung untuk transportasi yang lainnya.

Telan Rp 169 Triliun, Turki Bangun Bandara Terbesar di Dunia

Bandara Baru Instanbul
Bandara Baru Instanbul

Setelah pemerintah Turki mengumumkan pemberhentian operasional Bandara Ataturk pada 6 April 2019, untuk itu semua penerbangan komersial akan diarahkan ke bandara baru, Bandara Istanbul.

Dilansir dari laman CNBC, biaya pembangunan untuk bandara baru ini mencapai USD 12 miliar atau lebih dari Rp 169 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.150). Tidak hanya itu saja, bandara Istanbul ini juga digadang-gadang akan menjadi bandara terbesar di dunia.

Bandara yang terletak di utara ibu kota Turki mulai dibangun pada Oktober 2018 dan akan selesai pada 2025. Terdapat empat tahap untuk membangun bandara ini, di mana tahap pertama baru saja rampung. 

Sejak resmi beroperasi pada Oktober 2018, bandara ini telah memiliki tiga landasan pacu dengan luas mencapai 15 juta kaki persegi.

Luas total keseluruhan bandara ini mencapai 18.780 hektare dan mampu menampung 90 juta penumpang per tahunnya pada fasae awal pengoperasian. Kabarnya saat pembangunan selesai, bandara ini dapat melayani 200 juta penumpang per tahunnya.

Bandara ini juga akan dilengapi dengan kawasan perbelanjaan 'Duty Free' dengan luas mencapai 55.000 meter persegi. Kawasan tersebut akan berisi beberapa toko dengan konsep yang berbeda, dan mereka juga akan menjual barang-barang sesuai dengan tema toko yang dimiliki.

Tidak hanya itu saja, bandara ini juga akan dilengkapi Yotel, sebuah hotel butik dengan total kamar mencapai 451 pintu. Bandara ini juga terdapat menara pengawas lalu lintas udara (air traffic control) berbentuk seperti bunga tulip khas Turki.

Pembangunan bandara baru Instanbul ini nantinya diharapkan akan menunjang pertumbuhan yang pesat bagi maskapai Turkish Airlines.

Ternyata bukan hanya Turki, saat ini China juga sedang membangun salah satu bandar udara baru negaranya, Bandara Internasional Daxing Beijing. Kabarnya bandara ini akan buka pada September mendatang, dan pembangunan bandara ini juga menelan biaya hingga USD 12 miliar.

Pembangunan bandara ini untuk menyaingi Bandara Internasional Beijing yang telah menjadi bandara tersibuk kedua di dunia dengan jumlah penumpang mencapai 95 juta per tahun.

 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya