Jadi Destinasi Wisata Halal, Kunjungan Wisman Ke Malang Bakal Naik 10 Persen

Malang ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi wisata halal unggulan di Indonesia oleh Kemenpar

oleh Septian Deny diperbarui 29 Apr 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 18:45 WIB
Monumen Chairil Anwar di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang tak banyak diketahui warga
Monumen Chairil Anwar di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang tak banyak diketahui warga. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gencar mensosialisasikan pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Salah satunya Malang sebagai destinasi wisata halal unggulan Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten Kemenpar, Wastutik mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri wisata halal menjadi yang terbesar di sektor pariwisata.

Berdasarkan catatan Kemenpar, pertumbuhan industri wisata halal dunia pada 2018 menjadi yang terbesar dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan muslim mencapai 140 juta.

Ditargetkan pada 2026, kunjungan wisatawan muslim akan mencapai 230 juta dengan transaksi pembelanjaan hingga USD 180 miliar.

"Pertumbuhan wisata halal Indonesia di 2018 mencapai 42 persen. Sedangkan terget kunjungan wisatawan halal dunia ke Indonesia di 2019 sejumlah 5 juta atau tumbuh 42 persen, jika dibandingkan tahun lalu sejumlah 3,5 juta," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Wastutik mengungkapkan, Malang Raya yang meliputi Malang Kota, Kabupaten Malang, dan Batu telah menyatakan kesiapannya dalam mengembangkan pariwisata halal.

Hal tersebut terlihat dari beberapa persyaratan yang telah dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, salah satunya terkait laboratorium sertifikasi halal.

"Malang sudah mempunyai laboratorium sertifikasi halal di lima perguruan tinggi, ini lah yang menjadi tolak ukur kami untuk menilai kesiapan dari Pemkot Malang dalam mengembangkan wisata halal," tutur dia.

Wastutik berharap desain dan strategi rencana aksi yang telah disusun oleh Kemenpar dan pemabngku kepentingan terkait dapat memahami arah dan kunci keberhasilan pariwisata halal khususnya di Malang Raya.

"Selain itu, juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan muslim dan mampu mendongkrak perekonomian wilayah Malang Raya," tutur Wastutik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kunjungan Wisman Ke Malang Ditargetkan Naik 10 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyambut baik penetapan Malang sebagai 10 destinasi wisata halal unggulan di Indonesia oleh Kemenpar. Pihaknya akan menyusun strategi untuk bisa meningkatkan kinjungan wisatawan ke Malang.

"Ini merupakan peluang besar yang harus dikemas bersama-sama. Kami terus menyusun startegi, target kami adalah wisatawan muslim khusus nya dari Timur Tengah. Kita sudah mulai memetakan, dan terus bekerjasama dengan halal center di bawah lima perguruan tinggi di Malang," tuturnya.

Ida menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Malang, khususnya dari Timur Tengah bisa tumbuh dua digit di 2019 ini.

"Saat ini masih dibawah 10 persen. Namun secara umum, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Malang mencapai 11 ribu, dan untuk wisatawan nusantara (wisnus) 6 ribu. Mudah-mudahan kalau kita tergetkan 10 persen, ya tinggal nambahin saja. Tapi biasanya realisasinya 20 persen, tergantung situasi," tandas dia.

Selain Jakarta, Pemerintah Juga Bangun Halal Park di Jawa Barat

Jokowi Resmikan Halal Park di Senayan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri peresmian Halal Park di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah Jokowi-JK berencana menyelesaikan pembangunan Moslem District Destination, Halal Park di Jakarta pada 2020. Kehadiran Halal Park diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (PPPH) Riyanto Sofyan mengatakan, selain di Jakarta pemerintah nantinya juga akan membangun Halal Park di Jawa Barat. Alasannya, wilayah tersebut memiliki potensi industri halal yang cukup besar.

"Karena atraksinya luar biasa. Sudah gitu suasana islaminya kita juga tidak pertanyakan lagi. Indah kemudian di situ industri kreatif juga banyak berkembang," ujar Riyanto di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Riyanto mengatakan, pembangunan di Jawa Barat nantinya akan dimulai paralel dengan pengerjaan Halal Park di Jakarta. "Ya kira-kira begitu. Nanti mungkin bisa paralel. Nanti terlihat mungkin Bu menteri (BUMN) lah," katanya.

Meski demikian, Riyanto mengatakan, hingga kini belum ada pembahasan mengenai jumlah investasi yang akan dihabiskan untuk pembangunan. Hal ini masih akan dibahas bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Terus terang saya belum terlalu, ini masih dini ya. Ini baru bincang-bincang awal saja tapi intinya gitu. Bahwa setelah ini harus ada satu pilot project lagi yang menggabungkan semua sektor pariwisata," paparnya. 

Jokowi Proyeksi Permintaan Produk Halal Tahun Ini Capai USD 3,7 Triliun

Jokowi Resmikan Halal Park di Senayan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat meresmikan Halal Park di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (16/4). Jokowi mengapresiasi wisata halal Indonesia mendapatkan posisi pertama di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, permintaan produk halal di Indonesia kian meningkat setiap tahun. Tahun ini, permintaan produk halal diproyeksi mencapai USD 3,7 triliun. Angka ini meningkat 9,5 persen jika dibandingkan posisi pada 2013.

"Proyeksi permintaan produk halal di 2019 mencapai USD 3,7 triliun, padahal tahun 2013 masih sebesar USD 2 triliun. Artinya apa, ada pertumbuhan yang sangat besar. Pertumbuhannya mencapai 9,5 persen. Ini sebuah growth yang sangat tinggi," ujarnya di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Jokowi mengatakan, selain permintaan produk halal, sukuk ritel Indonesia juga menyedot banyak peminat. Hal ini terlihat dari penjualan sukuk ritel SR 011 yang terjual sebanyak Rp 21 triliun.

"Kemudian sukuk, sukuk kita juga berkembang 4 kali, bulan lalu Sukuk ritel kita seri SR 011, ini terjual sekitar Rp 21 triliun. Ini sebuah kepercayaan yang harus terus kita jaga dalam menarik investor investor baru," jelasnya.

Di sektor wisata Muslim, Indonesia juga mencatatkan kinerja yang cukup bagus. Tercatat pada 2018, ada sebanyak 140 juta wisatawan muslim yang berkunjung ke Indonesia.

"Tahun 2018 ini ada 140 juta wisatawan muslim. Dengan spending online sampai USD 35 miliar. Jumlah turis muslim dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tahun 2020 diproyeksikan akan mencapai jumlah 158 juta orang. Ini sebuah jumlah besar sekali," jelasnya.

Melihat data-data ini, Presiden Jokowi melanjutkan, Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia masih memiliki potensi besar dalam menggarap pasar halal.

"Artinya ada sebuah segmen pasar yang digarap, Apalagi kita aladah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya