Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan lalu lintas selama masa angkutan Lebaran 2019, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberlakukan sistem ganjil genap bagi pengguna jasa penyeberangan Merak (Cilegon, Banten) – Bakauheni (Lampung).
Dalam surat yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub, Budi Setiyadi, Nomor: AP.201/1/3/DRJD/2019 tertanggal 9 Mei 2019 disebutkan, sistem ganjil genap diberlakukan di Pelabuhan Merak pada 30 Mei 2019 sampai dengan tanggal 2 Juni 2019, mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB (tanggal 3 Juni 2019) untuk setiap harinya.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan di Pelabuhan Bakauheni sistem ganjil genap diberlakukan mulai tanggal Juni 2019 hingga tanggal 9 Juni 2019, mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB setiap harinya.
“Mekanisme pengaturan ganjil/genap dilaksanakan BPTD, Dinas Pehubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, Kepolisian, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku pengelola pelabuhan,” bunyi surat tersebut, seperti dikutip dari laman Setkab, Minggu (12/5/2019).
Melalui surat tersebut, Dirjen Hubla meminta pihak-pihak terkait untuk mensosialisasikan kebijakan ganjil genap kepada masyarakat melalui berbagai media.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Polri Siapkan Jalur Alternatif Antisipasi Kemacetan di Tol Merak Saat Mudik
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif guna mengantisipasi penumpukan kendaraan di Tol Merak saat musim mudik Lebaran 2019.
Hal ini disampaikan Refdi saat meninjau kesiapan mudik di Pelabuhan Merak, Banten pada Jumat (10/5/2019). Dalam kesempatan ini, Refdi mendapat paparan rencana penanganan arus mudik dari Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Wibowo dan General Manager ASDP Indonesia Ferry, Kapten Solikin, di ruang pertemuan ASDP Merak.
BACA JUGA
"Ditlantas Polda Banten sudah siap dengan berbagai upaya antisipasi, bahkan jika seandainya antrian kendaraan terjadi sampai KM 95 di tol Merak. Jalur-jalur alternatif juga cukup memadai untuk pergerakan kendaraan yang kita alihkan menuju pelabuhan Merak," ungkap Refdi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (16/5/2019).
Refdi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Merak untuk mengetahui gambaran arus mudik tahuh ini. Nantinya dapat diketahui, prediksi jumlah pemudik yang akan menggunakan Pelabuhan Merak.
Pada tahun lalu, kata Refdi, total keseluruhan pemudik yang menggunakan Pelabuhan Merak mencapai 1,5 juta orang.
"Tentu harapan kami setelah menerima paparan tadi semua bisa dijadikan sebagai acuan baik selama arus mudik dan balik," sambung Refdi.
Refdi menambahkan, pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Pelabuhan Merak. Hal ini guna mengantisipasi kemacetan akibat antrean panjang.
"Nanti di tol paling ujung kilometer 98, kalau ada antrean sampai kilometer 95 maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Nanti ada jalur alternatif yang sudah disiapkan," ucap Refdi.
Advertisement
Beroperasi 24 Jam
Selain itu, Refdi mengaku sudah mendapat informasi tentang banyaknya kapal yang akan disiagakan selama musim mudik di Pelabuhan Merak.
"Saya kira dengan jumlah 66 kapal yang tersedia dan 36 yang beroperasi dengan pergerakan tanpa henti selama 24 jam, saya kira ini betul-betul cukup bisa menampung jumlah masyarakat kita yang akan mudik khususnya dari Jakarta yang melintas di Merak ini," jelasnya.
Refdi berharap, para pemudik dapat dengan tertib dan menaati peraturan selama mudik lebaran berlangsung.
"Kami harap pemudik mentaati arahan petugas, agar pengaturan lalu lintas bisa maksimal. Toh ini semua untuk kepentingan kita bersama," kata Refdy.