Royal Wedding: Lady Gabriella Pakai Tiara Senilai Rp 55 Miliar

Sesuai tradisi Royal Wedding, para pengantin pastinya memakai tiara bernilai tinggi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Mei 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 20:00 WIB
Pernikahan Lady Gabriella dan Thomas Kingston.
Pernikahan Lady Gabriella dan Thomas Kingston. Dok: Hello Magazine

Liputan6.com, Windsor - Keluarga kerajaan Inggris kembali melangsungkan Royal Wedding. Kali ini, sang pengantin adalah Lady Gabriella Windsor (38) yang menikahi Thomas Kingston di St George's Chapel yang berlokasi di Kastil Windsor.

Dilansir dari Express, pernikahan berlangsung pada Sabtu, 18 Mei 2019, waktu setempat. Pernikahan turut dihadiri Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip serta anggota kerajaan lain seperti Pangeran Harry, Putri Beatrice, dan Pippa Middleton.

Sesuai tradisi Royal Wedding, para pengantin selalu memakai tiara bernilai tinggi. Lady Gabriella mengenakan tiara milik neneknya: Putri Marina dari Kent.

Tiara bergaya Russian Fringe itu dikenakan Putri Marina di tahun 1934 ketika menikahi Adipati Kent. Pakar berlian Ailsa Russell menyebut harga tiara yang dikenakan Lady Gabriella bisa mencapai Rp 55 miliar.

"Kemungkinan besar tiara ini memiliki berlian 100 karat, sebuah diadem seantik dan sepenting ini kemungkinan bernilai 1 juta pound sterling (Rp 18 miliar) hingga 3 juta pound sterling (Rp 55 miliar)," jelas Russell.

Hal menarik lain dari Royal Wedding ini adalah Lady Gabriella memilih gaun perancang Italia: Luisa Beccaria. Ini berbeda dari pernikahan kerajaan sebelumnya yang memilih perancang Inggris untuk gaun pernikahan.

Hello Magazine mencatat tudung pengantin (veil) yang dikenakan sepanjang enam meter. Gaun tersebut butuh 5 bulan untuk dirancang, dan Lady Gabrielle mengaku menggemari karya Luisa Beccaria.

Lady Gabriella merupakan putri bungsu dari Pangeran Michael dari Kent yang merupakan sepupu Ratu Elizabeth II. Sang putri bekerja di sektor seni dan travel, sementara suaminya berasal dari sektor finansial.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mengenal Aturan Pemberian Gelar Keluarga Kerajaan Inggris

Bayi Meghan Markle
Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menamai putra mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor. Terlihat Ratu Elizabeth II dan Pangeran Phillip bertemu dengan cicit mereka, bersama dengan ibu Meghan, Doria Ragland. ( Chris Allerton, Sussex Royal)

Selama berabad-abad, anggota keluarga Kerajaan Inggris telah menerima gelar demi gelar saat kejadian bersejarah. Tapi, torehan tersebut nyatanya tak jadi satu-satunya alasan untuk memberi gelar pada seorang anggota keluarga kerajaan.

Dilansir dari Cheat Sheet, berdasarkan aturan pemberian gelar kerajaan, ratu bisa memberi ranking pada anggota keluarganya. Berikut regulasi dan gelar apa saja yang bisa diberikan sang ratu.

Ketika berbicara tentang memberi gelar kerajaan, ratu bisa melakukan segala hal yang dikendaki. Gelar ini bisa diberikan pada siapapun yang ia inginkan dan berhak menyematkan gelar apapun pada orang tersebut.

Walau demikian, Ratu Elizabeth II diketahui sangat menghormati tradisi dalam memberi gelar kerajaan. Ia akan benar-benar cermat melihat keadaan dan berkaca pada keputusan para penguasa terdahulu.

Dukedom adalah gelar Kerajaan Inggris tertinggi dengan posisi langsung di bawah penguasa saat itu. Secara tradisional, gelar ini diberikan pada anak lelaki dan cucu lelaki penguasa saat menikah atau mengalami kejadian luar biasa yang, seperti biasa, menyertakan sebuah lokasi di bawah kuasa kerajaan.

Lalu, istri-istri tak mengambil nama belakang suami mereka, melainkan gelar kerajaan. Jadi, jika seseorang adalah duke, istrinya akan jadi duchess. Begitu juga dengan anak-anak mereka yang akan mengikuti gelar kerajaan sang ayah. Misal, secara teknis, Pangeran George bergelar Prince George of Cambridge.

Penguasa tak menyimpan gelar dukedom mereka. Setelah naik tahkta, seperti Pangeran Charles dan Pangeran William di masa mendatang, mereka akan dikenal dengan His Majesty dan gelar dukedom bakal diberikan pada suksesor mereka.

Kemudian, ada gelar-gelar tertentu yang hanya diberikan pada pewaris takhta. Misal, Prince of Wales hanya bisa diberikan pada pewaris takhta Wales. Anak lelaki dan perempuan penguasa juga memiliki kualifikasi untuk mendapatkan gelar-gelar khusus berdasarkan aturan Kerajaan Inggris.

Menikah dengan Pangeran Tak Bikin Seseorang Jadi Putri

Meghan Markle, Pangeran Harry, dan Ratu Elizabeth
Meghan Markle, Pangeran Harry, dan Ratu Elizabeth (Foto: John Stillwell / POOL / AFP)

Berdasarkan aturan resmi, gelar putri akan diberikan pada mereka yang memiliki pertalian darah dengan penguasa. Tapi, ada beberapa pengecualian, termasuk saat menikah dengan Prince of Wales.

Di lingkungan keluarga Kerajaan Inggris, reputasi sangat penting, terutama ketika menamai bayi keluarga kerajaan atau memiliki gelar resmi. Ratu sangat tak suka anggota keluarganya mengemban gelar tertentu dengan reputasi buruk.

Ratu Elizabeth bisa memberi gelar kerajaan apapun, termasuk duke dan duchess, baron dan baroness, viscount dan viscountess, atau earl dan countess. Setiap penentuannya dilaporkan selalu diputuskan ratu dengan petimbangan panjang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya