Liputan6.com, Jakarta - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi. PT Industri Sandang Nusantara (ISN) menandatangani perjanjian pendanaan Non Cash Loan (SKBDN dan L/C) dengan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Bank Mandiri akan memberikan plafon fasilitas Pendanaan Non Cash Loan bersifat revolving pada tahap awal sebesar Rp 100 miliar dengan Jasindo sebagai penjamin transaksi.
“Hari ini jadi sejarah baru bagi ISN. Kondisi ISN saat ini berbeda dengan yang dulu. Sekarang muncul optimisme baru dari para direksi ISN untuk terus berbenah,” ujar Jasa Survey dan Keuangan Lainnya Kementerian BUMN Gatot Trihargo dalam keterangan tertulis, Jumat (12/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pengembangan kegiatan bisnis Industri Sandang Nusantara dalam penjualan dan perdagangan serta impor tekstil di Indonesia. Diharapkan dapat meningkatkan turn over penjualan Industri Sandang Nusantara hingga 4-6 kali per tahun, serta memperkuat struktur modal kerja.
“Pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing ISN di pasar domestik maupun regional. Ke depan kita masih punya competitive adventage dengan Eropa dan masih bersaing dengan Vietnam,”katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Portofolio Besar
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, industri tekstil ini merupakan salah satu portofolio besar dari perbankan. Terbukti, pada Kuartal I 2019, produksi tekstil tumbuh 19 persen lebih tinggi dibandingkan industri manufaktur.
“Momen positif ini membuat Bank Mandiri siap mendukung pengembangan bisnis dari Industri Sandang Nusantara,” jelas Alexandra.
Sementara itu, Direktur Utama Industri Sandang Nusantara Agus Hendardi mengatakan kerja sama ini merupakan anugerah untuk perseroan. Selain menambah sisi permodalan, kerja sama ini juga membuka Industri Sandang Nusantara untuk ekspansi bisnis di industri tekstil. Menurutnya, industri tekstil saat ini memiliki pasar yang luas.
“Kapitalisasi yang didapat Industri Sandang Nusantara sekarang ini, resikonya lebih rendah. Sehingga perputaran keuangannya lebih bagus. Efeknya, keberlanjutan dalam bisnis sandang ini lebih bagus,” kata Agus.
Di tahun 2018, Industri Sandang Nusantara telah memperoleh pendanaan dari sinergi BUMN, yaitu PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Danareksa (Persero).
Advertisement