Hingga Semester I 2019, KAI Angkut 210,7 Juta Penumpang

Moda transportasi kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Jul 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 19:00 WIB
Stasiun Gambir
Porter menawarkan jasa mengangkut barang bawaan pemudik dI Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (9/6/2019). Pada H+4 Lebaran yang merupakan puncak arus balik lebaran, sebanyak 78.249 orang tiba di Jakarta melalui Stasiun Gambir sejak 6 Juni 2019 sampai dengan hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Moda transportasi kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya volume penumpang kereta api dari tahun ke tahun.

Pada 2016, KAI mengangkut 352,3 juta penumpang. Di 2017, jumlahnya naik 12 persen menjadi 394,1 juta penumpang. Lonjakan penumpang berlanjut di 2018 dengan jumlah total 425 juta penumpang atau naik 8 persen.

Sampai dengan Semester I 2019 terjadi peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Pada Semester I 2019 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melayani 210,7 juta penumpang. Sedangkan di Semester I 2018, KAI melayani 207 juta penumpang," jelas Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2019).

Minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api, baik untuk KA Jarak Jauh maupun KA Lokal terus menunjukkan tren positif. Bahkan di beberapa rute tertentu, meskipun jumlah KA-nya ditambah, namun permintaan dari masyarakat tetap tinggi.

Peningkatan juga terjadi pada pengguna Kereta Wisata. Selain dari carter, pertumbuhan volume penumpang kereta wisata disebabkan adanya Kereta Wisata yang dijual perorangan yaitu Kereta Priority.

Kereta api mewah dengan kapasitas 28 penumpang ini dirangkaikan pada KA Argo Parahyangan, KA Argo Muria, dan KA Jarak Jauh lainnya. Peminatnya cukup tinggi terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan.

Layanan LRT Sumatera Selatan juga perlahan-lahan mulai menjadi andalan masyarakat sejak diluncurkan pada 23 Juli 2018. Okupansi rata-rata LRT Sumatera Selatan pada hari kerja sebanyak 5.000 penumpang dan pada akhir pekan sebanyak 10.000 penumpang.

LRT Sumatera Selatan telah tumbuh menjadi kebanggaan dengan mengubah wajah Kota Palembang, masyarakat Palembang dan Bangsa Indonesia sebagai budaya baru bertransportasi publik yang aman, nyaman dan modern.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Angkutan Lebaran

Stasiun Gambir Dibanjiri Pemudik
Sejumlah calon penumpang kereta api mengantre memasuki Stasiun Gambir, Jakarta, JumaKt (31/5/2019). H-5 Lebaran, pemudik mulai memadati Stasiun Gambirdimana Lonjakan penumpang kereta api tujuan berbagai kota di Pulau Jawa diprediksi terjadi pada 31 Mei dan 1 Juni 2019. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu, salah satu faktor peningkatan penumpang pada semester ini terjadi pada Angkutan Lebaran 2019, yang diapresiasi langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat tinjauan ke Stasiun Pasar Senen. Pada masa tersebut terjadi kenaikan penumpang yang signifikan, yakni sebesar 9,2 persen, dari 6,2 juta penumpang di 2018 menjadi 6,8 juta penumpang di 2019. Pencapaian ini melampaui target yang telah ditetapkan yakni 5,6 persen.

Dengan bertambahnya volume penumpang tentu tidak serta merta terjadi begitu saja. KAI sebagai BUMN operator perkeretaapian berkomitmen bahwa kebutuhan konsumen adalah menjadi prioritas utama. Maka dari itu, KAI telah melakukan berbagai perbaikan secara kontinu di setiap lini untuk memenuhi harapan pelanggan.

Peningkatan pelayanan ini bisa dilihat dari penambahan rute-rute baru, hadirnya kereta Luxury 2, Coworking Space, penyediaan area bermain anak, dan perbaikan ruang tunggu di stasiun-stasiun. KAI juga telah meremajakan sarananya, agar penumpang dapat lebih nyaman saat berada dalam perjalanan. Sejak 2018, KAI sudah mendatangkan 438 kereta baru dari INKA. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya