Pemerintah Dinilai Salah Strategi Kembangkan Bandara Kertajati

Penutupan beberapa rute penerbangan Citilink Indoensia dinilai bukti bahwa pemerintah salah strategi dalam pengembangan Bandara Kertajati

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Jul 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 13:10 WIB
Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Citilink Indonesia baru saja menutup beberapa penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati, Jawa Barat. Padahal beberapa waktu sebelumnya, pemerintah menginstruksikan kepada maskapai untuk segera memindahkan penerbangan domestiknya dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Kertajati.

Pengamat penerbangan Gatot Raharjo mengatakan, penutupan rute penerbangan Citilink ini sebagai bentuk pemerintah salah strategi dalam pengembangan Bandara Kertajati.

"Pemerintah salah perhitungan. Dipikirnya kalau memaksa pindah penerbangannya, terus semua langsung lancar. Tentu saja tidak bisa gitu, soalnya penerbangan berkaitan dengan hal-hal lain," kata Gatot kepada Liputan6.com, Selasa (30/7/2019).

Menurut Gatot, minimnya penumpang melalui Bandara Kertajati ini lebih dikarenakan sarana pendukung bandaranya yang belum siap. Sarana pendukung ini mualai dari hotel, akses, dan moda transportasi terpadunya.

Tidak hanya itu, jika memang pemerintah ingin mengembangkan Bandara Kertajati, kata Gatot, harusnya semua penerbangan dipindahkan dari Bandara Husein. Saat ini yang dipindahkan hanya penerbangan rute domestik.

"Harusnya, semua dipindah, terutama yang luar negeri. Orang luar negeri terutama malaysia dan singapura kan memang ingin ke Bandung dan leluasa waktunya. Bagi mereka tiket ke Bandung kan murah. Jadi harusnya itu dipindah ke Kertajati," tambahnya.

Hanya saja, untuk memaksimalkan hal ini, juga terlebih dahulu dikembangkan sejumlah kawasan wisata dan industri di sekitar Ketajati-Bandung.

"Ini harus kerjasama dengan menpar dan Pemprov/ Pemkab. Jadi orang luar negeri yang mau ke Bandung bisa singgah dulu di tempat-tempat wisata dan mereka malah akan merasa nyaman karena Jawa Barat wisata-nya terkenal bagus," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Minim Penumpang Jadi Alasan Citilink Tutup 3 Rute di Bandara Kertajati

Citilink Terapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat
Citilink tercatat sebagai maskapai Indonesia pertama yang menerapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat.

Citilink Indonesia menutup sejumlah rute dari dan ke Bandara Kertajati, Jawa Barat mulai 26 Juli 2019. Penutupan ini lebih disebabkan karena minimnya penumpang yang melalui bandara terbesar di Jawa Barat ini.

"Penutupan rute ini dilakukan setelah adanya evaluasi bahwa saat ini sedang low season sehingga seat load factor menjadi cukup rendah di rute-rute tersebut," kata VP Corporate Secretary & CSR Citlink Indonesia Resty Kusandarina, Selasa (30/7/2019).

Beberapa rute yang ditutup dari Bandara Kertajati yaitu Denpasar-Kertajati PP, Palembang-Kertajati PP, dan Kualanamu-Kertajati PP.

Meski sejumlah rute tersebut ditutup, namun kini masih ada rute yang beroperasi yaitu Surabaya-Kertajati PP dan Pekanbaru-Kertajati PP.

"Sebagai maskapai berbiaya rendah (LCC) premium di Indonesia, Citilink Indonesia senantiasa melakukan evaluasi terhadap rute-rute yang dibuka agar setiap rute penerbangan yang dioperasikan Citilink berlangsung dengan lebih optimal," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya