Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten menyatakan sejauh ini tidak ada kerusakan yang terjadi terhadap hotel dan fasilitas wisata di Banten akibat gempa Banten yang terjadi pada pukul 19.03 WIB.
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Ashok Kumar mengatakan hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa Banten bermagnitudo 7,4 tersebut. Meski getaran gempa terasa hingga ke luar wilayah Banten.
Advertisement
Baca Juga
"Kerusakan sampai saat ini kita belum dapat laporannya. Itu (belum ada laporan) di Cilegon, Serang, Pandegelang, Tangerang, Jakarta. Ada daerah yang bilang ada kerusakan tapi sampai saat ini belum bisa dikontak. Tapi saya pantau belum ada gedung yang rusak," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).
Menurut dia, meski skala magnitudo gempa Banten mencapai 7,4, namun getaran gempa relatif tidak keras. Sehingga tidak merusak bangunan yang berada di sekitar pusat gempa.
"Karena goncangnya juga tidak keras, tetapi seperti diayun. Kondisi masyarakat panik itu pasti, mereka berhamburan di jalan. Mereka khawatir akan ada gempa susulan," kata dia.
Namun demikian, Ashok memastikan hingga saat ini kondisi di pesisir pantai Banten telah kembali normal. Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah mencabut peringatan dini tsunami.
"Air pantai semua normal, yang surut pun tidak ada. Normal. Ombak pun tidak," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perjalanan KRL Masih Aman Usai Gempa Banten Magnitudo 7,4
PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) memastikan perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) tidak terganggu dan dalam kondisi aman saat gempa Banten mengguncang Jakarta pada Jumat malam ini.
"Tidak ada yang terganggu, semua masih dalam kondisi normal dan aman. Jadi perjalanan kereta rel listrik (KRL) masih aman," ujar Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba seperti dikutip dari Antara, Jumat (2/8/2019).
Anne menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi keselamatan terhadap sarana dan prasarana kereta kommuter line usai gempa, dan memastikan kondisinya aman.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul gempa bumi yang terjadi pada Jumat malam pukul 19.03 WIB dengan pusat gempa di 147 km Barat Daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 km.
Dari situs inanews.bmkg.go.id sejumlah daerah yang dimintai untuk waspada antara lain di sebagian Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
Kekuatan gempa tersebut terasa hingga Kota Jakarta digucang gempa dan dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama yang berada di gedung-gedund tinggi.
Bahkan Kereta MRT Jakarta, menurut Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin, sempat berhenti sementara di stasiun namun saat ini telah beroperasi normal kembali. Â
Advertisement