Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menjanjikan adanya kompensasi untuk masyarakat yang mengalami listrik padam pada Minggu (5/8/2019). Kompensasi ini adalah dengan memberikan listrik gratis.
Pelaksana Tugas (Plt) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, sesuai dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang standar mutu pelayanan, PLN akan memberikan kompensasi ke masyarakat atas listrik padam yang hampir terjadi di seluruh Jawa.
Advertisement
Baca Juga
"Kompensasi kepada masyarakat sudah ada aturannya, Permen ESDM PLN komit melaksanakannya," kata Inten, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menurut Inten, untuk besaran insentif yang diberikan akan dihitung berdasarkan formula yang telah ditetapkan sesuai dengan lama listrik padam dan kelompok kWh pelanggan.
"Sudah ada formulasinya, kita ikuti saja. Ada hitunganya sekian jam kali sekian. KWH akan gratiskan itu tergantung kelompoknya," tuturnya.
Inten mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mendata pelanggan yang mengalami pemadaman listrik. Kompensasi diberikan dengan mengurangi tarif tagihan penggunaan listrik sesuai dengan hitungan masing-masing pelanggan.
"Dari area-area terdampak itu dihitung diformulasikan. Ini kemudian menjadi pengurang untuk tagihan berikutnya," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha Rugi Triliunan Rupiah akibat Mati Lampu
Padamnya listrik atau mati lampu hampir 8 jam pada Minggu (4/8/2019) kemarin mengakibatkan lumpuhnya berbagai aktivitas bisnis dan pelayanan publik di Jakarta. Hal ini dinilai sesuatu yang harus serius disikapi dan diantisipasi oleh pemerintah melalui PLN.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, ketergantungan dunia usaha dan pelayanan publik terhadap listrik sangatlah besar.
"Oleh sebab itu, pelayanan PLN harus dievakuasi secara serius dan mendesak karena PLN adalan milik pemerintah," ujar dia di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Menurut Sarman, kerugian yang dialami oleh pengusaha sangat besar akibat padamnya listrik. Selain itu, masalah ini juga berdampak pada banyaknya pesanan barang dan jasa yang tidak terlayani.
Industri Kecil Menengah (IKM) sangat terpukul dengan mati lampu yang cukup lama ini. seperti industri kuliner, konveksi, restoran, kafe, katering, transportasi online, SPBU, bengkel, mebel, dan usaha lainnya.
Sedangkah pelayanan publik di Jakarta hampir lumpuh, seperti MRT, Commuter Line, ATM, pelayanan pintu tol, jaringan komunikasi, pelayanan kesehatan dan lalu lintas akibat padamnya listrik.
"Kita agak sulit menghitung angka kerugian. Akan tetapi, jika dilihat dari banyaknya sektor usaha dan pelayanan publik yang terimbas, maka bisa mencapai triliunan rupiah. Kejadian ini juga akan berdampak pada ketidakpercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia jika kondisi pelayanan energi listrik seperti ini," ucap dia.
Advertisement
PLN: Mati Lampu Tak Sampai Pukul 00.00 WIB
T PLN (Persero) memastikan padamnya listrik untuk wilayah Jabodetabek hingga Jawa Tengah tak sampai pukul 00.00 WIB. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers di P2B Gandul Minggu sore ini.
"Kalau Jakarta kita perkirakan memakan waktu 3 jam. Kalau Jawa Barat dan Banten 4 sampai 5 jam. Mudah-mudahan tidak lewat pukul 00.00 WIB, (Senin dini hari)," tutur Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Inten menegaskan, saat ini pihaknya tengah berupaya memasok listrik kembali dari timur ke barat untuk memulihkan pemadaman listrik yang terjadi.
"Kita memerlukan waktu karena perjalanan tadi ke PLTGU Muara Karang. Insha Allah mudah-mudahan berjalan lancar proses recovery," ujarnya.
Dia pun menjelaskan, PLN terus mengoptimalkan proses recovery dari kantor pusat sebagai pengatur beban.
"Mudah-mudahan di DKI, kira-kira tiga jam lagi segera pulih. Dari sini kita bisa memantau listrik dari timur ke barat untuk mensuplai pasokan di barat," paparnya.