Jokowi: Listrik Padam Rusak Reputasi PLN

Presiden Jokowi menyatakan, semua pihak dirugikan akibat listrik padam hampir di seluruh Jawa pada Minggu (4/8/2019).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Agu 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 10:15 WIB
Jokowi Datangi Kantor PLN
Presiden Joko Widodo bersama Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan Menteri ESDM Ignasius Jonan usai menggelar rapat di Kantor Pusat PLN (Persero), Jakarta, Senin (5/8/2019). Jokowi meminta penjelasan menyusul peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua pihak dirugikan akibat listrik padam hampir di seluruh Jawa pada Minggu (4/8/2019). Dia pun menyesalkan peristiwa tersebut.

Jokowi mengatakan, beberapa pelayanan mengalami gangguan akibat listrik padam, salah satunya adalah pelayan transportasi seperti MRT. Kondisi ini pun sangat berbahaya bagi penumpang.

"Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya. Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung," kata Jokowi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Menurut Jokowi, listirk padam tersebut sangat merugikan semua pihak. Dia pun menyesalkan peristiwa tersebut terjadi dan ingin mendengarkan langsung penyebabnya dari pihak PLN.

"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun banyak hal di luar PLN, terutama konsumen sangat dirugikan. Tolong disampaikan yang simpel-simpel saja," tuturnya.

Jokowi pun mempertanyakan listrik padam tersebut bisa terjadi, sebab sebagai perusahaan besar seharusnya PLN bisa memitigasi dan melakukan upaya penanganan dengan cepat.

"Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop. Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Pertanyakan Lambatnya Penanganan Listrik Padam

Jokowi Datangi Kantor PLN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendengarkan penjelasan saat mendatangi Kantor Pusat PLN (Persero) di Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). Kedatangan Jokowi untuk meminta penjelasan direksi PLN menyusul peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Kantor Pusat PT PLN (Persero) pada Senin (5/8/2019). Hal ini untuk mendengar langsung penyebab listrik padamyang terjadi pada Minggu (4/8/2019) tidak terulang kembali.

Jokowi mengatakan, ke datanganya ke kantor PLN untuk mengetahui langsung penyebab pemadaman listrik pada Minggu. Dia pun menyesalkan peristiwa tersebut. Pasalnya, sebagai perusahaan besar ada mitigas dan jalan keluar untuk menghadapi kendala yang terjadi.

"Pagi hari ini saya datang ke PLN. Pertama saya ingin mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin. Dan dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan," kata Jokowi, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8/2019).

Jokowi pun mempertanyakan, penanganan listrik padam yang tidak segera dilakukan dengan baik. Dia pun menyebut, peristiwa pemadaman listrik secara merata di Jawa Bali pun terjadi lagi setelah 17 tahun berlaku.

"Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik. Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu untuk Jawa dan Bali," tuturnya.

Menurut Jokowi, seharusnya peristiwa padaman listriknyang terjadi pada 2002 lalu menjadi perlajaran, agar listrik padamsecara merata tidak terjadi lagi. Kondisi ini merusak reputasi PLN dan banyak konsumen yang dirugikan.

"Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," tandasnya.  

PLN: Pemadaman Listrik Maksimal Jam 00.00 WIB

Perbaikan Listrik Pasca Gempa dan Tsunami Palu
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan kondisi listrik di Kota Palu semakin membaik pasca gempa dan tsunami. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

PT PLN (Persero) memastikan bahwa mati lampu yang terjadi di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah tidak akan sampai pukul 00.00 WIB (dini hari). Saat ini PLN telah melakukan pemulihan dan beberapa wilayah sudah kembali terang.

"Kalau Jakarta kita perkirakan memakan waktu 3 jam. Kalau Jawa Barat dan Banten 4 jam sampai 5 jam. Mudah mudahan tidak lewat pukul 00.00 WIB," tutur Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Hitungan 3, 4 hingga 5 jam tersebut mulai pukul 16.27 WIB. 

Artinya, untuk wilayah Jakarta bisa diperkirakan normal kembali sekitar pukul 19.27 WIB. Sedang untuk wilayah Jawa Barat dan Banten sekitar pukul 21.27 WIB.

Inten menegaskan, saat ini PLN terus berupaya memasok listrik kembali dari timur ke barat untuk memulihkan pemadaman listrik yang terjadi.

"Kita memerlukan waktu karena perjalanan tadi ke PLTGU Muara Karang. Insha Allah mudah-mudahan berjalan lancar proses recovery," ujarnya.

Dia pun menjelaskan, PLN terus mengoptimalkan proses recovery dari kantor pusat sebagai pengatur beban.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya