Hutama Karya Peroleh Laba Rp 1 Triliun di Semester I 2019

Kinerja keuangan PT Hutama Karya (Persero) cukup positif di Semester I 2019

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Agu 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 13:30 WIB
Pembangunan Jalan Tol Medan - Binjai Seksi I
Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani, Dir. Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Kemen PUPR Herry Trisaputra Zuna dan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Brahmantio Isdijoso berbincang saat melihat jalan tol Trans Sumatera.(Liputan6.com/HO/Eko)

Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) berhasil melanjutkan tren positif kinerjanya hingga semester I 2019.

Per semester I 2019, perseroan mencatatka laba bersih senilai Rp 1,105 triliun atau meningkat tajam sekitar 79,81 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 614 miliar.

Perolehan laba bersih Hutama Karya di semester I 2019 ini sekaligus menandai capaian laba bersih yang meningkat tajam hingga hampir 2 kali lipat atau 50,17 persen dari target laba bersih satu tahun yang ditetapkan oleh Perseroan.

“Alhamdulilah, sampai dengan Semester I tahun ini, banyak pencapaian luar biasa yang sudah diraih oleh Hutama Karya. Kami telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sampai dengan 2019 sepanjang ± 470 km yang artinya tercapai 17 persen dari target yang diamanatkan sepanjang 2.765 km. Hal ini kami capai dengan melakukan berbagai inovasi, perbaikan metodekerja, dan efisiensi dalam melakukan procurement,” ungkap Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, Rabu (7/8/2019).

Penerapan inovasi dibidang operasional dan keuangan Huyama Karya seperti memperkuat infrastruktur IT, pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP), penerapan Building Information Modelling (BIM), serta inovasi dalam penciptaan instrumen pendanaan mampu mendorong pendapatan Hutama Karya hingga Semester I 2019 mencapai Rp 8,1 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perolehan Margin

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) (Foto: Setkab)

Dari sisi perolehan margin, Hutama Karya mencatatkan pertumbuhan Net Profit Margin (NPM) yang positif. Net Profit Margin tumbuh sebesar 13,61 persen jika dibandingkan dengan kinerja di periode yang sama di tahun 2018 yaitu sebesar 6,35 persen.

Bintang menambahkan, hingga Semester I tahun 2019, Perseroan memiliki rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gross Gearing Ratio) yang masih memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk lebih agresif dalam menambah sumber pendanaan terkait pengerjaan proyek-proyek strategis nasional. Adapun level rasio masih sebesar 0,66 kali sedangkan batas utang berbunga (debt covenant)sebesar 2,25 kali.

“Hal ini tentunya akan menjadi penopang penting dalam rangka mempercepat penyelesaian penugasan Pemerintah di Jalan Tol Trans Sumatera," tambahnya.

Hutama Karya Teken Proyek Tol Palembang-Bengkulu

(Foto: Dok PT Hutama Karya)
Hutama Karya garap pembangunan Tol Trans Sumatera (Foto: Dok PT Hutama Karya)

PT Hutama Karya, terus melanjutkan tugas pembangunan Tol Trans Sumatera. Kali ini Tol Trans Sumatera yang akan segara dibangun adalah jalan tol yang akan menghubungkan Palembang dan Bengkulu yaitu Ruas Indralaya-Muara Enim dan Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau. 

Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menyampaikan, tol ini akan membantu lalu lintas dari Palembang ke Bengkulu (dan sebaliknya) dengan lebih cepat. 

"Ruas tol ini merupakan koridor pendukung, namun jalur ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk distribusi barang baik dari selatan maupun dari barat yaitu Bengkulu," terang Bintang dalam keterangan tertulis, Selasa, (9/4/2019).

Sedangkan total nilai investasi pembangunan tiga ruas jalan tol ini sendiri akan mencapai Rp 85,51 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara dan pinjaman perbankan.

"Pembangunan jalan tol ini juga menantang dan akan menggunakan teknologi vacuum consolidation method, karena struktur tanah di daerah Simpang Indralaya-Muara Enim berupa rawa," lanjut Bintang. 

Ruas Tol Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau sendiri merupakan dua dari empat ruas yang menghubungkan Palembang-Bengkulu sepanjang 351,3 km.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya bersama dengan Gubernur Palembang Herman Deru, menyaksikan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Ruas Indralaya-Muara Enim dan Muara Enim-Lubuk Linggau.

Penandatanganan itu dilakukan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit pada Selasa pekan ini bertempat di Simpang Kapur, Transad Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Turut menemani dalam rombongan adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Bupati Muara Enim dan pejabat lainnya, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero), Bambang Pramusinto, Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol, Agung Fajarwanto, Kepala Divisi Operasi & Pemeliharaan Jalan Tol, J Aries Dewantoro. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya