Liputan6.com, Jakarta - Chairman Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI), Raswari mengapresiasi upaya PLN dalam mengatasi gangguan kelistrikan pada Minggu (4/8/2019. Pasalnya, menurut dia tidak mudah untuk melakukan pemulihan pasca pemadaman listrik yang terjadi pada akhir pekan tersebut.
“PLN mampu memulihkan 6 turbin dalam 6 jam itu luar biasa,” ujar Raswari di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Namun demikian, Raswari memberikan saran perbaikan demi mencegah kondisi serupa terulang di masa depan. Pertama, PLN wajib menginspeksi mendetil seluruh peralatan teknik, terutama yang vital dan sensitif.
Advertisement
Hal ini penting untuk memastikan pemenuhan terhadap standard ISO terkait keandalan kualitasnya, agar tidak terjadi kegagalan saat dioperasikan.
Baca Juga
Kedua, peningkatan kualitas manajemen reporting karyawan PLN. Menurut Raswari, kemampuan karyawan dalam melakukan reporting harian, mingguan, bulanan dan progress report sangat vital.
Karena dari laporan tersebut tersebut perusahaan mampu melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan malfungsi operasional maupun menginvestigasi secara cepat saat terjadinya sebuah peristiwa.
“Report ini kelihatan sepele tapi vital. Perusahaan sekaliber PLN, Pertamina, PGN, wajib melatih karyawan dengan kemampuan penulisan reporting berstandar internasional. Hal ini penting untuk menganalisis prosedur pelaporan, apa yang dilaporkan, bagaimana melaporkan, siapa yang melaporkan, siapa yang mengotorisasi sebuah prosedur saat terjadi peristiwa. Jadi bisa diketahui alur peristiwa ketika terjadi kondisi genting,” jelas Raswari.
Selanjutnya dari kejadian ini PLN bisa memetik banyak pelajaran yang harus diaplikasikan untuk pencegahan kondisi serupa di masa depan. Aspek distribusi daya listrik, misalnya. Dengan peristiwa ini PLN bisa membuat simulasi jika terjadi gangguan di satu pembangkit atau jaringan transmisi.
“Segmentasi distribusinya di-reroute kembali. Dianalisis berbagai fasilitas yang ada mana yang harus dikoneksikan. Jadi jika Jakarta, Bandung, Banten atau daerah lainnya yang berpenduduk besar blackout, bisa diantisipasi segera sumber daya alternatifnya, akan diambil dari mana,” pungkas Raswari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Pohon Sengon, PLN Sebut Banyak Faktor Penyebab Listrik Padam
PT PLN (Persero) menduga pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa tidak disebabkan oleh satu faktor saja. Meski sebelumnya pohon sengon disebut-sebut sebagai penyebab ganggu aliran listrik yang mengakibatkan terjadinya pemadaman di sejumlah wilayah Pulau Jawa.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, sistem kelistrikan Jawa Bali sangat rumit. Sebab, terdiri dari 250 pembangkit listrik, 500 gardu induk, 5 ribu Kilo meter sirkit (Kms) transmisi 500 KiloVolt (KV) dan 7 ribu Kms transmisi 150 KV. Hingga saat ini PLN masih terus melakukan investigasi mencari penyebabnya.
"Kompleks, sistem Jawa Bali itu sangat kompleks rekan-rekan perlu pahami," kata Inten, di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Inten mengungkapkan, dengan rumitnya sistem kelistrikan Jawa Bali, maka pemadaman listrik yang meliputi di Jakarta, Jawa Barat dan Banten tidak disebabkan satu masalah saja.
"Kalau persoalan pemadaman kemarin yang meliputi tiga wilayah tadi, bukan penyebab tunggal," tuturnya.
Menurut Inten, saat ini PLN masih mencari penyebab sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) terputus, yang mengakibatkan sebagian Jawa padam. Ini dengan melakukan investigasi yang melibatkan berbagai pihak.
"Jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesmentmenyeluruh," tandasnya. 2 dari 4 halaman
Advertisement
Buntut Listrik Padam, PLN harus Diaudit Secara Menyeluruh
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus melakukan audit PT PLN (Persero) secara menyeluruh. Ini agar perisitiwa pemadaman listrik di sebagian Jakarta pada Minggu (4/8/2019) tidak terulang kembali.
Analis Institute For Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Erlika Hamdi mengatakan, selama ini tidak ada pihak yang melakukan audit terhadap PLN, dari proses perencanaan hingga operasional.
"Selama ini yang mengaudit dan meregulate PLN ? Nggak ada, kalau migas kan ada SKK Migas," kata Erlika, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Menurutnya, audit PLN harus dilakukan dari hulu hingga hilir mulai dari perencanaan pembangunan infrastruktur sampai penyaluran listrik ke pengguna, hal ini untuk menghindari pemadaman listrik terulang kembali.
"Audit dilakukan secara menyeluruh sistematis atassampai bawah, perencanaan, operasional hingga ke keuangan," tuturnya.
Erlika mengungkapkan, pemadaman listrik yang terjadi di sebagian Jawa harus menjadi momentum, untuk membenahi PLN secara keseluruhan sesuai dengan tatakelola yang baik.
"Sebenarnya ini pada tempat BUMN mengawasi, karena Kementerian itu membuat regulasi. Transparansi menuju Good Corporate Governance pln. ini hal yg tepat untuk highlight momentum blackout (pemadaman listrik) PLN," tandasnya.