Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menggelar pertemuan dengan Plt. Dirut PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani. Pembahasan masih berkaitan dengan insiden listrik padam yang terjadi beberapa waktu silam.
Mantan Menko Polhukam ini mengatakan, saat ini PLN sedang menginvestigasi penyebab listrik mati massal. Salah satu poin yang hendak didalami Luhut yakni terkait kebenaran kabar bahwa penyebab gangguan tersebut adalah pohon Sengon.
Baca Juga
"Sekarang kan sedang diaudit semua, dilihat apa salahnya. Apakah ada kesalahan teknis apakah hanya kesalahan Pohon Sengon itu, atau yang lainnya," kata dia, saat ditemui, di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Advertisement
Luhut mengatakan proses investigasi masih terus berlangsung. Penyebab insiden tersebut pun masih belum dapat dipastikan. "Saya kira sih ini Bu Inten (Plt Dirut PLN) menanganinya cepat kok," ujar dia.
Saat ini, lanjut dia, selain PLN dan Ombudsman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga disertakan untuk melakukan mengaudit listrik padam tersebut.
"Saya cuma mau BPPT melakukan hal itu. BPPT juga badan lembaga negara. Dan supaya profesor-profesor pinter itu ikut melihat sendiri," tandas dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Belum Temukan Penyebab Mati Lampu Separuh Jawa
Sebelumnya, seminggu usai mati lampu massa di separuh Pulau Jawa, Pihak PT PLN (Persero) menyebut masih dalam tahap investigasi. Pihak PLN mengungkap telah memilih pakar dari tujuh Perguruan Tinggi (PT) dalam proses ini.
Para pakar dari tujuh PT itu tergabung dalam tim assessment independen. Pihak PLN menyerahkan domain investigasi kepada tim tersebut, meski dalam tujuh hari pasca-pemadaman masih belum ada temuan signifikan.
BACA JUGA
"Terkait proses investigasi yang masih berlangsung, meski sudah satu minggu, itu domain tim assesmen [sic] independen. Nanti kalau sudah ada perkembangan tentunya akan disampaikan," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah kepada Liputan6.com, pada Minggu 11 Agustus 2019.
Beberapa PT yang diketahui diajak masuk tim assessment independen adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sementara itu, pihak Ombudsman tidak merestui tim independen dari tujuh PT tersebut. Ombudsman beralasan tujuh PT itu sudah sering bekerja sama dengan PLN sehingga independensinya dipertanyakan.
"Mereka mau turunkan sekarang tim independen. Tim independen itu sendiri terdiri dari tenaga-tenaga dari perguruan tinggi di mana mereka telah kerja sama selama ini," kata anggota Ombudsman Laode Ida pada Kamis kemarin.
Plt. Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, sebelumnya sudah mematahkan dugaan bahwa mati lampu massa adalah akibat gempa bumi atau pohon sengon. PLN pun menyiapkan kompensasi hingga Rp 865 miliar kepada masyarakat yang dirugikan akibat mati lampu massal.
Advertisement