Pemerintah Kucurkan Rp 10 Triliun untuk Program Kartu Prakerja

Total anggaran tersebut akan diberikan kepada 2 juta orang penerima kartu program prakerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 20:36 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 20:36 WIB
Jokowi Ajak Kaum Milenial Untuk Tidak Golput di Festival Satu Indonesia
Calon Presiden petahana Joko Widodo saat memberikan pidato politiknya pada acara Festival Satu Indonesia di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (10/3). Pada pidatonya Jokowi mengenalkan kartu prakerja bila terpilih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa total alokasi anggaran untuk program prakerja yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2020 mencapai Rp 10 triliun. Adapun total anggaran tersebut akan diberikan kepada 2 juta orang penerima program kartu prakerja.

"Target kartu pra kerja yaitu 2 juta peserta dengan total anggaran Rp 10 triliun," kata dia dalam konferensi pers RAPBN 2020, Jakarta, Jumat (16/8).

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri menjelaskan dari total peserta sebanyak 2 juta program kartu prakerja itu nantinya terbagi 2 golongan, yakni 1,5 juta untuk peserta akses digital dan 500 ribu untuk akses reguler. Nantinya 2 golongan itu memiliki perbedaan dalam hal pelatihan yang diberikan.

Untuk peserta‎ akses digital akan diberi pelatihan melalui platform digital, misalnya seperti Gojek, Tokopedia, Jobstreet, dan perusahaan swasta lain. Pelatihan ini diselenggarakan oleh perusahaan swasta, bukan pemerintah.

"Sekarang ini kan sudah ada super deductible tax, perusahaan yang mengadakan pelatihan akan mendapatkan insentif pajak itu," kata dia.

Sementara untuk peserta akses reguler akan mendapatkan pelatihan di lembaga pelatihan pemerintah maupun swasta. Namun untuk peserta akses reguler ini ditujukan kepada eks korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Untuk korban PHK ini akan mendapatkan re-skilling, atau diberi pelatihan skills lain supaya dapat bekerja, atau berganti pekerjaan," paparnya.

Hanif menambahkan seusai mengikuti pelatihan, peserta tersebut akan memperoleh insentif uang ‎dengan waktu terbatas. Namun hingga saat ini belum diputuskan besaran insentif uang yang diberikan dalam program kartu prakerja.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi: Kartu Prakerja Bukan untuk Pengangguran

Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Capres petahana Jokowi menunjukkan contoh kartu prakerja, yang merupakan program baru bila terpilih kembali di Pilpres mendatang. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Calon Presiden (capres) nomer urut 01 Jokowi menghadiri Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3/2019).

Dalam acara yang banyak dihadiri oleh anak muda itu, Jokowi mengenalkan beberapa kartu sakti yang akan dikeluarkan jika terpilih kembali.

Salah satunya yaitu yang dipamerkan Jokowi yaitu kartu prakerja. Dia menepis kabar bahwa kartu tersebut akan diberikan kepada para pengangguran.

"Jadi bukan ngasih kepada yang nganggur. Kartu prakerja, yang kita harapkan bisa masuk ke dunia industri yang kita harapkan. Dan kita tingkatkan terus," kata Jokowi dihadapan para milenials di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Mingggu (10/3/2019). 

Dia menjelaskan kartu tersebut adalah kartu yang diperuntukan untuk para lulusan SMA, SMK yang akan diberikan pelatihan. Sehingga setelah sudah mendapatkan pelatihan kata dia, diharapkan bisa mendapat pekerjaan.

Namun Jokowi menjelaskan jika para lulusan SMA, SMK belum mendapatkan pekerjaan, ada insentif yang didapat mereka. "Ada insentif tapi dalam kurun waktu tertentu. Memacu supaya pemegang ini bisa dapat kerja," kata Jokowi.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya