Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Energy menggelar acara Pertamina Energy Hackathon 2.0 di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, pada hari ini.
Senior Vice President (SVP) Pertamina Jeffrey Tjahja Indra mengatakan, 2019 merupakan tahun kedua bagi perseroan dalam melakukan transformasi digital. Dia percaya bahwa kemampuan Pertamina dalam mengembangkan solusi tidak terlepas dari bagaimana teknologi Information Technology (IT) itu sudah menjamur di pasar.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk itu maka kami membuka diri, Pertamina membuka diri, insan ICT Pertamina membuka diri, untuk melihat bagaimana solusi itu bisa dilakukan dari sudut pandang orang luar," ujar dia di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Kesempata ini disebutnya juga sekaligus membuka kesempatan kepada pihak eksternal untuk dapat memberikan saran, solusi dan bantuan bagi perusahaan dalam hal teknologi informasi.
Dia menyampaikan, animo peserta pada ajang tahun ini begitu luar biasa. Pada saat pendaftaran Pertamina Energy Hackathon 2.0 kali ini diikuti oleh 847 programmer yang terbagi dalam 268 tim yang berasal dari 64 kota, mulai dari Sorong hingga Singapura.
"Jadi mereka itu berpartisipasi, dan mereka telah melalui saringan awal. (Sebagai hasil akhir) kita mendapatkan jumlah peserta 100 orang yang terbagi dalam 31 tim," jelas Jeffrey.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kolaborasi dengan Pemenang
Hingga berganti hari pada tengah malam nanti, para peserta terpilih akan berkompetisi dengan 3 tema bisnis yang jadi sorotan Pertamina. Pertama yakni B2B e-commerce, lalu B2C e-commerce, serta Asset Optimization.
Jeffrey melanjutkan, pihaknya menaruh harapan besar bahwa perseroan nantinya bisa berkolaborasi baik dengan pemenang dalam kompetisi ini. Sebab, ia meneruskan, Pertamina ingin mendapatkan manfaat dari kehadiran bisnis berbasis teknologi informasi yang kian menjamur di pasaran.
"Tidak menutup kemungkinan setelah acara ini bagi para peserta yang kami anggap bagus dan layak serta punya solusi yang baik, kami akan lakukan kerjasama yang pada akhirnya secara sinergi bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan, dan pada akhirnya bagi bangsa dan negara ini," tukas dia.
Advertisement