Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memutuskan untuk merombak jajaran direksi. Terdapat tiga posisi direksi yang mengalami penggantian.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, pergantian direksi merupakan keputusan mutlak pemegang saham Seri A. Selain itu, keputusan tersebut juga berdasarkan hasil evaluasi.
"Ini adalah wewenang Pemegang Saham Seri A. Tentu untuk melakukan hal itu juga dari hasil review pemegang saham seri A," kata Gigih, usai RUPSLB PGN di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Gigih, direksi baru yang dipilih memiliki kemampuan yang mumpuni sesuai bidang yang dijabatnya sebab sudah memiliki pengalaman ditempat berkarier sebelumnya.
"Direktur Infrastruktur diduduki Pak Redy yang sebelumnya memang sudah memiliki pengalaman di infrastruktur. Pak Arie Kaban juga menduduki posisi Direktur Keuangan karena beliau memiliki pengalaman ekonomi kuat, mengantikan Pak Reza yang ke Pertamina," papar Gigih.
Direksi yang mengalami penggantian adalah:
- Direktur Keuangan yang sebelumnya dijabat Said Reza Pahlevy digantikan Arie Nobelta Kaban
- Direktur‎ Komersial sebelumnya dijabat Danny Praditya digantikan Dilo Seno Widagdo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi.
- Kemudian Direktur Infrastruktur dan Teknologi dijabat oleh Redy Ferryanto.
Selain direksi, dalam RUPSLB PGN juga memutuskan untuk mengganti komisaris yaitu Mohamad Ikhsan digantikan oleh Christian H Sibiro.
Â
PGN Sedot Gas dari Blok Sakakemang
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membeli gas dari Blok minyak dan gas bumi (Migas) Sakakemang, sebesar 400-500 BBTUD. Hal ini untuk menjaga kehandalan pasokan gas bumi ke konsumen.
Komitmen tersebut ditandai dengan Penandatanganan nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), antara PGN dengan Talisman Sakakemang B.V. afiliasi dari Repsol Group (TBSV) sebagai operator Blok Migas Sakakemang. Dilakukan antara Direktur Komersial PGNDanny Praditya dan Vice President TBSV Gregory Holman.Â
BACA JUGA
Danny mengatakan, kesepakatan ini merupakan salah satu upaya PGN untuk menjamin keberlangsungan pasokan gas bumi ke pelanggan agar tetap handal. Komitmen penyerapan gas akan berlaku sejak 12 Juli 2019 yang akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak.
"Dengan adanya jaminan pasokan ini, PGN dapat berkontribusi lebih untuk mendukung daya saing industri dan untuk dapat menyalurkan energi baik secara masif," kata Danny, di Jakarta, Jumat (12/07/2019).
Menurut Danny, besaran pasokan gas bumi berdasarkan indikasi kebutuhan gas PGN sekitar 400-500 BBTUD dan akan dimulai pada 2020 atau 2021. Pasokan gas bumi dari Wilayah Kerja Sakakemang dapat digunakan PGN untuk melayani kebutuhan sektor industri baik skala besar maupun kecil, kelistrikan, komersial, dan rumah tangga.
Advertisement