Menko Luhut: Jangan Kritik Produk Motor Listrik Dalam Negeri

Menko Luhut mengajak semua pihak untuk mendukung kreasi dan inovasi seperti motor listrik buatan anak-anak muda dalam negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2019, 15:30 WIB
Menko Luhut Binsar Panjaitan
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mencoba motor listrik Gesits

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendapatkan kesempatan menjajal motor listrik buatan anak bangsa, Gesits. Dia mengaku puas dengan performa motor listrik tersebut.

Karena itu dia mengajak semua pihak untuk mendukung kreasi dan inovasi seperti motor listrik buatan anak-anak muda dalam negeri. Dukungan pada inovasi anak-anak Indonesia, tegas Luhut, amat penting.

 

"Jadi kita dorong anak-anak. Kalau ada kurang-kurang sedikit kita terus jangan cerca buatan dalam negeri lah. Jadi juga kadang-kadang kita bilang 'Wah ini kurang.'," kata dia, saat ditemui, di Monas, Jakarta, Sabtu (31/8).

Jika upaya riset, penelitian, dan pengembangan tidak dilakukan, maka Indonesia akan tertinggal dari negara lain. Dia menekankan, semua produk bagus pasti mengalami jatuh-bangun ketika dimulai.

"Kalau tidak dimulai kapan mau dia sempurna. Orang-orang luar negeri juga kan mulai dari berantakan juga," tegas dia.

"Jadi jangan terus kita kritik buatan dalam negeri jelek. Hebat lah (buatan dalam negeri). Tadi saya coba (motor listrik)," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada inovasi dan penelitian ditunjukkan dengan pemberian fasilitas super deduction tax.

Fasilitas ini diberikan kepada industri yang berinvestasi pada bidang research and development. (RnD). "RnD juga Pemerintah kasih fasilitas super deduction tax. Tidak ada masalah untuk pengembangan," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembangunan Pabrik Motor Listrik Gesits di Bali Masih Wacana

Jokowi Jajal Motor Listrik Gesits
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Menristekdikti M. Nasir menerima audiensi dengan pihak yang terlibat dalam produksi sepeda motor listrik Gesits di Istana Merdeka, Rabu (7/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi atau WIKON, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), menyatakan belum mengetahui lebih lanjut perihal inisiasi pembangunan pabrik perakitan motor listrik Gesits di Bali.

Sekretaris Perusahaan (Sekper) WIKON Purwanto Agustiono mengatakan, hal tersebut belum dibicarakan di lingkup WIKA dan merupakan sebuah wacana yang dilontarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

"Saya belum tahu lebih lanjut, itu masih wacana saja dari Pemda Bali. Belum ada pembicaraan lebih jelasnya kalau di WIKA. Saya juga tahu kabar itu karena baca dari berita-berita saja," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (25/8/2019).

Padahal, ia menjelaskan, posisi WIKON dalam produksi Gesits adalah sebagai penyedia sparepart untuk motor listrik tersebut.

Sebelumnya, Direktur Operasional PT Wijaya Karya Industri Manufaktur Ahmad Arief menyampaikan, jika tak ada aral melintang, perusahaannya bakal membuka pabrik motor listrikGesits di Pulau Dewata. Ada dua lokasi yang tengah direncanakan, yakni di Jimbaran Kabupaten Badung dan di Kabupaten Jembrana.

"Saat ini masih proses FS (Feasibility Study). Masih ditinjau dari keseluruhan aspek. Lokasinya kalau tidak di Jimbaran ya di Jembrana, di lahan milik Perusda," kata Arief.

Pemda Bali Paling Serius

Membandingkan motor listrik Gesits (kanan) dengan Gogoro 2 (kiri) asal Taiwan.
Membandingkan motor listrik Gesits (kanan) dengan Gogoro 2 (kiri) asal Taiwan. (ist)

Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan. Sebab menurutnya, sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang dianggap paling serius mendukung program motor listrik Gesits tersebut.

"Target kita awalnya adalah Jakarta. Tapi ketertarikan Pemprov Bali lebih antusias untuk membuat Bali lebih ramah lingkungan. Sehingga terjadi pembicaraan bagaimana kami bisa cepat ekspansi di Bali," tutur Arief.

Sementara itu, Purwanto mengutarakan, dirinya belum mengetahui secara pasti mengapa Bali dipilih menjadi lokasi pembuatan pabrik perakitan motor listrik itu.

Dia beranggapan, penggunaannya akan banyak di Bali yang menganut visi Nangum Sat Kerthi Loka, dimana di antaranya menciptakan alam bersih dan ramah lingkungan.

"Untuk pastinya saya belum tahu. Tapi mungkin memang penggunaannya banyak di sana," tukas Purwanto. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya