Hutama Karya Bakal Bangun Dry Port di Pelabuhan Panjang

Pelabuhan tersebut dibangun untuk mempercepat pengembalian modal infrastruktur yang telah dibangun sebelumnya.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Sep 2019, 09:44 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 09:44 WIB
Januari-Juli 2019, Neraca Dagang Indonesia Defisit USD 1,9 Miliar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca dagang Indonesia sepanjang Januari hingga Juli 2019 mengalami defisit sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 27 triliun. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam waktu dekat, PT Hutama Karya (Persero) atau HK akan membangun pelabuhan curah kering (dry port) di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Direktur Utama HK Bintang Perbowo menyebutkan pelabuhan tersebut dibangun untuk mempercepat pengembalian modal infrastruktur yang telah dibangun sebelumnya.

"Kami akan membangun dry port yang nantinya menempel pada jalan tol. Kami bekerja sama dengan PTPN VII dan Pelindo II, dan sudah teken tanda tangannya," ujar Bintang seperti ditulis Jumat (5/9/2019).

Dengan dibangunnya dry port, perpindahan barang dari pelabuhan akan lebih cepat.

Untuk pembangunan dry port, BUMN ini telah mengantongi 20 ha lahan di area pelabuhan dan akan ditambah dengan lahan PTPN VII seluas 200 ha hingga 500 ha. Lahan tersebut sudah tidak produktif sehingga dapat digunakan untuk pembangunan dry port.

Akan Bangun Kawasan Industri

Januari-Juli 2019, Neraca Dagang Indonesia Defisit USD 1,9 Miliar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca dagang Indonesia sepanjang Januari hingga Juli 2019 mengalami defisit sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 27 triliun. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Bintang menyebutkan kemungkinan area tersebut menjadi kawasan industri. Di sana bisa dibangun perumahan, gudang bisnis hingga destinasi wisata.

"Akan dibangun destinasi wisata karena di sana kan enggak ada. Nanti dalam pengembangan kawasan industri itu bisa datangkan investor," ujar Bintang.

Saat ini, Lalu Lintas Harian (LHR) di ruas tol Trans Sumatera berkisar 11 ribu kendaraan. Nantinya jika kawasan ini sudah siap dan beroperasi, ditargetkan LHR akan meningkat hingga 17 ribu kendaraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya