Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menunjukkan tren kenaikan. Kenaikan ini salah satunya dipicu oleh melemahnya nilai tukar Amerika Serikat (AS) dan pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed).
The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini pada hari Rabu untuk membantu mempertahankan ekspansi ekonomi. Namun ini kemudian memberikan sinyal beragam pada penurunan suku bunga di masa depan.
Advertisement
Baca Juga
Ikut mendorong harga emas. Indeks dolar turun terhadap sekeranjang mata uang utama, karena berjuang untuk mendapatkan keuntungan dalam menghadapi pertemuan Fed.
Artikel mengenai harga emas ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 21 September 2019:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Dolar Melemah, Harga Emas dan Paladium Kompak Naik
Harga emas dunia menguat bersamaan dengan harga paladium. Pemicunya adalah melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) dan investor yang mencari kejelasan suku bunga AS di masa mendatang.
Ini setelah Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu, mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.
Melansir laman Reuters, Jumat (20/9/2019), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.500,55 per ons. Sementara harga emas berjangka AS menguat USD$ 9, atau 0,6 persen menjadi USD 1,506.20 per ounce.
Advertisement
2. Hobi Koleksi Tas, Tips Kelola Keuangan agar Tak Jebol
Hobi mengoleksi barang tentu menjadi hal sangat lazim, terutama bagi kaum hawa yang pada dasarnya senang belanja.
Hobi satu ini akan membutuhkan bujet khusus, apalagi jika yang Anda koleksi termasuk produk-produk mahal seperti tas dan lainnya.
Tas jadi salah satu satu item fesyen yang paling disukai banyak orang dan selalu menjadi pelengkap penampilan dalam berbagai kesempatan. Lalu, apakah kondisi keuangan Anda selama ini tetap aman selama menikmati hobi satu ini?
Simak artikel selengkapnya di sini
3. Kementerian PUPR Hibahkan Rusun Senilai Rp 1 Triliun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan melakukan serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) di bidang perumahan senilai Rp 1,026 triliun.
Aset BMN berupa rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) diserahterimakan kepada pemerintah daerah (Pemda), lembaga perguruan tinggi, dan yayasan pondok pesantren (Ponpes) di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, pihaknya akan terus mengupayakan percepatan penyediaan perumahan, yang merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat dan penunjang keberhasilan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Advertisement