Rupiah Melemah karena Tekanan Eksternal

Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.105 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Sep 2019, 11:39 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 11:39 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada Perdagangan Selasa ini.  Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.105 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/9/2019), rupiah dibuka di angka 14.080 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.085 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke 14.100 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.080 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 2,02 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.099 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada id angka 14.077 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan. "Untuk hari ini rupiah kemungkinan masih akan melemah dipicu data eksternal yang masih belum kondusif," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.

Pada pekan lalu, delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perundingan di Washington guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.

Rencananya pasca menggelar negosiasi dagang, delegasi China akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Namun, rencana kunjungan tersebut dibatalkan dan delegasi China kembali ke negaranya lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Pembatalan tersebut disebabkan keputusan Donald Trump yang menolak perjanjian perdagangan secara parsial dengan China. Pelaku pasar pun mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat.

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.105 per dolar AS.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemerintah Prediksi Rupiah Melemah ke 14.400 per Dolar AS di 2020

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah pada tahun depan. Hal tersebut terjadi karena adanya gejolak ekonomi dunia.

Dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa target ekonomi masih akan tinggi, tetapi untuk nilai tukar rupiah akan melemah.

Ia menyebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 adalah 5,3 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi tahun depan ditekankan pada sektor konsumsi. 

"Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat," ujar dia.

Jokowi menyebut nilai tukar rupiah akan melemah menuju 14.400 per dolar AS. Ia menyebut hal itu diakibatkan kondisi ekonomi global yang volatile alias penuh ketidakpastian.

Meski sedang ada disrupsi dagang, Jokowi yakin Indonesia akan tetap menjadi primadona investasi. Pasalnya, Indonesia memiliki telah mendapatkan citra positif dan iklim investasi akan terus dijaga.

"Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi," ujar Jokowi.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya