Investor dan Pasar Saham Semringah Sri Mulyani Kembali Jadi Menkeu

Keberadaan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di Indonesia juga penting di kancah internasional.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Okt 2019, 17:20 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2019, 17:20 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memilih Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan periode 2019-2024. Ini diungkapkan langsung Sri Mulyani saat datang ke Istana Presiden, Selasa (22/10/2019). 

Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, keputusan Jokowi memilih Sri Mulyani kembali menjadi menkeu telah diprediksi pasar. Sejauh ini, belum ada sosok besar dengan kaliber sekuat Sri Mulyani di Indonesia. Pasar pun senang dia terpilih kembali.

"Yang jelas (market) positif dong. Mana berani (Sri Mulyani) diganti," ungkap Yuganur kepada Liputan6.com, Selasa (22/10/2019).

Selain itu, dia menjelaskan, keberadaan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di Indonesia juga penting di kancah internasional. "(Sri Mulyani) itu penting buat investor asing. Apalagi lokal," ujarnya.

Hal senada diutarakan oleh Kepala Riset Buana Capital Suria Dharma yang menilai terpilihnya Sri Mulyani sebagai Menkeu membawa sentimen positif bagi pasar. "Positif banget. Views-nya positif," tegas dia.

Kepala Riset Buana Capital Suria Dharma juga menilai jika terpilihnya Sri Mulyani membawa angin segar bagi investor asing.

"(Market) positif banget. Mungkin yang punya kemampuan selevel Bu SMI nggak banyak. Mungkin Pak Chatib masih oke," tutur dia.

Namun, dia memprediksi Indonesia belum mampu keluar dari jebakan pertumbuhan ekonomi 5 persen pada tahun depan.

Itu karena dunia saat ini tengah mengalami perlambatan ekonomi. Sebab itu, mempertahankan pertumbuhan ekonomi RI di sekitaran 5 persen saja dinilai sudah cukup baik.

"Dengan terpilihnya Sri Mulyani, saya rasa GDP Growth kita tahun depan bisa di atas 5 persen saja sudah bagus," ujarnya.

"Karena kan dunia lagi mengalami perlambatan. Kuncinya itu kita lemah di investasi. Tertolong oleh domestic consumption," tambah dia.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

Misi Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan di Kabinet Jokowi Jilid II

Sri Mulyani, Siti Nurbaya dan Agus Gumiwang Siap Jadi Menteri Lagi
Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja Jilid I Sri Mulyani tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Dalam keterangannya, Sri Mulyani menyatakan dirinya diminta untuk tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Jokowi Jilid II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sri Mulyani Indrawati akan tetap menjabat Menteri Keuangan di kabinet Jokowi jilid II. Kepastian ini disampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ketika ditanya soal kebijakan dan misi yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan, Sri Mulyani menyatakan akan tetap mewaspadai dinamika dan perkembangan ekonomi, baik di luar maupun di dalam negeri.

"Saya rasa kita semua akan tetap terbuka terhadap dinamika yang ada. Tidak ada kebijakan yang sifatnya statis. Jadi, kita juga harus melihat dinamika dari kondisi ekonomi, unsur dari resource, atau sumber daya yang kita miliki dan apa-apa yang terus ditingkatkan," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Menurut Sri Mulyani, ke depan dirinya akan mendukung peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi.

"Bagaimana kita bisa mendorong program untuk meningkatkan SDM. Bagaimana kebijakan fiskal mendorong kementerian yang lain dalam mendorong industrialisasi mendorong lapangan kerja dan UKM," kata dia.

Selain itu, ucap Sri Mulyani, Presiden Jokowi juga memintanya untuk meningkatkan kekuatan ekonomi Indonesia dengan mendorong penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

"Beliau (Presiden Jokowi) berharap koordinasi kebijakan fiskal dan moneter terus bisa ditingkatkan untuk kita bersama-sama menciptakan lapangan kerja memberikan kekuatan ekonomi. Akan kami antisipasi bagaimana proses transisi itu berjalan cepat dan baik," tandas Sri Mulyani.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya