Bertemu Ketua Baznas, Wapres Ma'ruf Bahas Pengelolaan Zakat Digital

Ma'ruf diundang untuk membuka konferensi World Zakat Forum di Bandung pada Selasa (5/11) mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2019, 19:28 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 19:28 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-91, di Jakarta Concert Hall, Senin (28/10) malam.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo di kantornya, Jl Veteran, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ma'ruf diundang untuk membuka konferensi World Zakat Forum di Bandung pada Selasa (5/11) mendatang.

"Kami menghadap kepada Bapak Wapres untuk yang terutama adalah memohon kepada beliau agar berkenan untuk membuka konferensi World Zakat Forum. Beliau bersedia untuk menghadiri, memberikan pengarahan, kemudian membuka konferensi," kata Bambang Sudibyo usai bertemu Ma'ruf Amin Selasa (29/10).

Forum yang berdiri sejak 2010 tersebut akan dihadiri perwakilan dari 33 negara. Tema utama acara tentang pengelolaan zakat menggunakan metode digital.

"Jadi digitalisasi pengelolaan zakat itu tema konferensinya. Akhirnya nanti ada permasalahan-permasalahan organisasi sendiri yang akan dibicarakan," tuturnya.

Menurutnya, Indonesia memegang peran sentral dalam gerakan zakat dunia. Oleh karenanya, tantangan pengelolaan zakat ke depan harus melibatkan sistem digital. Dalam lima tahun, menurut Bambang, pertumbuhan zakat hanya sebatas 5 persen yang harus didorong melalui sistem digital.

"Ekonomi lima tahun terakhir tumbuh di atas 24 persen ketika ekonomi juga hanya tumbuh di atas sedikit di atas 5 persen. Jadi pertumbuhannya memang cepat sekali dan mau tidak mau solusinya untuk mengatasi berbagai permasalahan manajemen perzakatan itu memang melalui digitalisasi," paparnya.

Bambang menilai, kesadaran masyarakat untuk berzakat semakin meningkat. Ma'ruf Amin pun, kata dia, berbicara kemungkinan mengubah undang-undang Zakat untuk menjadi wajib.

"Kita baru 5 persen dari potensi saja. Tapi toh pertumbuhannya itu cepat sekali yang menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berzakat itu membaik sekali. Sehingga tadi juga dibicarakan juga oleh Pak Wapres mengenai kemungkinan mengubah UU Zakat sehingga menjadi wajib," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Hanya Wapres, Ma'ruf Amin Berharap Santri Bisa Jadi Presiden

Rekonsiliasi Prabowo - Sandi, Ma'ruf Amin : Tinggal Tunggu Pertemuan
Cawapres Ma'ruf Amin (Liputan6.com / Nefri inge)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri hari Santri Nasional dan peluncuran Santri Culture Night Carnival (SCNC) 2019 di depan Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Minggu (27/10/2019).

Dalam sambutannya Ma'ruf bersyukur santri saat ini bisa berguna bagi Indonesia. Sebab itu dia berharap di hari santri kali ini para santri bisa lebih unggul.

Sebagai santri, Ma'ruf juga berharap lulusan pesantren masa depan bisa memimpin Indonesia. Bukan hanya jadi wakil presiden dan menteri, seorang santri harus bisa menjadi presiden.

"Ke depan, saya harap bukan hanya jadi Wapres tapi jadi Presiden Republik Indonesia," kata Ma'ruf Amin dalam pidatonya, Minggu.

Ma'ruf juga mengajak para santri mewarisi semangat pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Santri juga harus meneladani perjuangan sang kiai saat melawan penjajah atau musuh negara.

"Karena itu sejak awal santri diajarkan dalam mars subanul wathon, dikatakan Indonesia negeriku, siapa yang datang mengacau akan binasa karena akan berhadapan oleh santri-santri NU," ucap Ma'ruf.

Peringatan hari santri di Jawa Timur ini juga dihadiri sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf, antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agung Suparmanto, dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya