1,4 Juta Wisman Kunjungi Indonesia hingga September 2019

BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia di September 2019 mengalami kenaikan 2,15 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 11:45 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia di September 2019 mengalami kenaikan 2,15 persen dibanding September 2018.

Namun, jika dibandingkan dengan Agustus 2019, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 10,10 persen.

"Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia September 2019 mencapai 1,40 juta kunjungan dan mengalami kenaikan 2,15 persen dibanding jumlah kunjungan pada September 2018," ujar Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Secara kumulatif Januari hingga September 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 12,27 juta kunjungan atau naik 2,63 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 11,96 juta kunjungan.

Wisman yang datang ke Indonesia melalui pintu masuk udara pada September 2019 mengalami penurunan sebesar 1 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di sepuluh pintu masuk udara dengan persentase penurunan tertinggi tercatat di Sultan Iskandar Muda, Aceh yang mencapai 22,45 persen," jelas Suhariyanto.

 

Reporter: Winda Ayu Lestari 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BPS Catat Inflasi Oktober Capai 0,02 Persen

Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Oktober 2019 terjadi inflasisebesar 0,02 persen. Sementara inflasi tahun kalender dari Januari-Oktober 2019 sebesar 2,22 persen, sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 3,13 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan berbagai komoditas secara umum menunjukkan kenaikan tipis sepanjang Oktober 2019. Sebagian besar komoditas yang menunjukkan kenaikan yakni di antaranya cabai rawit.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2019 mengalami kenaikan tipis sekali. Hasil pemantauan BPS di 82 kota inflasi di Oktober 2019 inflasi sebesar 0,02 persen," ujar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/11).

Dari 82 kota di Indonesia, 43 kota mengalami inflasi sementara 39 kota mengalami deflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,22 persen, sementara inflasi terendah terjadi di 3 wilayah yakni Pematangsiantar, Tual, dan Ternate 0,01 persen.

"Ada dua komoditas di Manado salah satunya cabe rawit. Dua komoditas pada bulan ini inflasi tertinggi ada di Manado," imbuhnya.

Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Balikpapan sebesar -0,69 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar -0,01 persen.

Adapun capaian inflasi pada September masih berada di bawah target yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 3,5 persen. BPS berharap kondisi yang sama akan terjadi hingga akhir tahun.

"Deflasi tersebut masih berada di bawah target pemerintah. Dengan angka ini infasi terkendali tinggal 2 bulan lagi target inflasi tercapai," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya