Proyek LRT Jabodebek Tahap II Bakal Telan Dana Rp 12 Triliun

Pembangunan LRT tahap II sendiri rencananya akan menghubungkan Cibubur dan Bogor dengan panjang 25 kilometer (km)

oleh Bawono Yadika diperbarui 11 Nov 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 13:00 WIB
Pengangkatan Perdana LRT Jabodebek ke Lintasan
Proses perdana gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT) ke lintasan rel di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019). Sebanyak satu rangkaian (trainset) yang terdiri dari 6 kereta (car) diangkat ke atas rel menggunakan Gantry Crane. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto memperkirakan pembangunan proyek LRT Jabodebek Tahap II akan menelan dana sebesar Rp12 triliun.

Pembangunan LRT tahap II sendiri rencananya akan menghubungkan Cibubur dan Bogor dengan panjang 25 kilometer (km). Sementara proses pembangunannya sendiri memakan waktu 3 tahun.

"Sekitar Rp12 T lah kira-kira, tapi belum dihitung," ujarnya di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Budi melanjutkan, pembangunan proyek LRT tahap II sebenarnya sudah memasuki proses desain. Pihaknya mengaku tinggal menunggu instruksi Pemerintah untuk merealisasikan proyek.

"Dalam proses desain. Tinggal nunggu Pemerintah kapan mulai, kami siap menjalankan," ujarnya.

Begitu juga dengan peletakan batu pertama (groundbreaking), pihaknya akan kembali menunggu instruksi dari Pemerintah. Sedangkan untuk skema pembiayaan, kemungkinan masih akan bervariasi.

"Tinggal tunggu Pemerintah Groundbreaking kita siap. Untuk skema pembiayaan bervariasi, bisa APBN, bisa seperti LRT Jabodebek. Nanti ditentukan Pemerintah," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tarif LRT Jabodebek Bisa Kurang dari Rp 12 Ribu

Pengangkatan Perdana LRT Jabodebek ke Lintasan
Pekerja menderek rangkaian kereta LRT Jabodebek yang baru tiba di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019). Pengiriman prasarana gerbong LRT produksi PT INKA ke Jakarta dilakukan melalui jalur Tol Trans Jawa dan diangkut menggunakan multi-axle. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tarif LRT Jabodebek tahap I berpeluang lebih murah lagi. Saat ini, tarif LRT Jabodebek dibanderol Rp 12 ribu per tiket.

"Tarif sementara perhitungannya Rp 12 ribu tapi nanti kita melakukan suatu justifikasi menjelang operasional," tuturnya di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Menhub Budi menjelaskan, pihaknya masih melihat beberapa pertimbangan kemungkinan untuk tarif LRT Jabodebek tahap I dapat turun kembali.

"Pertimbangan bisa juga asumsi jumlah penumpang, atau kalau ada cost tertentu, atau sebaliknya ada pendapatan yang besar sehingga bisa diturunkan, nanti kita lihat justifikasinya pada akhir operasional," ujarnya.

Saat ini, progres keseluruhan LRT Jabodebek telah mencapai 67,3 persen yang terdiri dari jalur lintas Cawang-Cibubur 86,2 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 58,3 persen dan lintas Cawang-Bekasi Timur 60,5 persen.

Adapun pembangunan proyek LRT Jabodebek tahap I ditargetkan rampung dan dapat beroperasi pada bulan Juni 2021.


Menko Luhut Klaim LRT Jabodebek Lebih Unggul dari MRT

Interior Kereta LRT Jabodebek
Pekerja melintas di samping rangkaian kereta LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat (13/10/2019). Interior kereta LRT juga dilengkapi dengan kursi prioritas dan khusus disabilitas serta sistem keamanan di dekat pintu keluar. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim LRT Jabodebek buatan PT INKA lebih unggul dibanding MRT Jakarta.

Seperti diketahui, MRT Jakarta menggunakan kereta rel listrik produksi Sumitomo Corporation, Jepang, bekerjasama dengan Nippon Sharyo.

"Teknologinya sudah di generasi ketiga, lebih bagus dibanding teknologi MRT Jakarta," tutur dia di Cibubur, Minggu (13/10/2019).

Menko Luhut melanjutkan, sebanyak 60 persen pembangunan LRT Jabodebek mengandung lokal konten atau yang biasa disebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Hampir semua buatan dalam negeri, 60 persen lokal konten," ujarnya.

Sebagai informasi saja, progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I sampai dengan 4 Oktober 2019, telah mencapai 66,13 persen. Rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut:

Lintas Pelayanan 1 - Cawang – Cibubur : 85,7 persenLintas Pelayanan 2 - Cawang – Kuningan – Dukuh Atas : 56,1 persenLintas Pelayanan 3 - Cawang – Bekasi Timur : 59,5 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya