PLN Bakal Punya Dirut Baru, Ini Harapan Pekerja

Menteri BUMN Erick Thohir akan menetapkan Direktur Utama PLN sore ini

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Des 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2019, 14:00 WIB
PLN Jamin Pasokan Listrik Debat Capres
Teknisi mengecek Power Bank dan Mobile UPS penyuplai listrik di Hotel Sultan, Jakarta, (15/2). Pemasangan alat yang disediakan PLN itu untuk penyuplai pasokan listrik acara debat capres dan cawspres kedua pada Minggu besok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Pekerja PLN berharap, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir menunjuk sosok yang tepat sebagai Direktur Utama PLN. Sehingga mampu menjalankan bisnis perusahaan dengan baik.

Ketua Umum Serikat Pekerja PLN M Abrar Ali berharap pemerintah segera menetapkan Dirut Utama PLN tetap, mengingat peran strategis yangb harus dijalankan serta mengamankan Program 35 ribu MW.

Sejak Sofyan Basir sebagai Dirut PLN saat itu ditetapkan menjadi tersangka, pemerintah belum juga menentukan pejabat definitif Direktur Utama.

Tercatat beberapa Direksi PLN telah ditunjuk sebagai Plt Dirut untuk menggantikan Sofyan Basir dalam menjalankan Proses Bisnis PLN mulai dari Muhamad Ali, Djoko Raharjo Abumanan dan Sripeni Inten Cahyani.

 "SP PLN berharap agar pejabat yang ditunjuk sebagai Dirut PLN Definitif nantinya bisa mengawal agar PLN tetap eksis dengan core bisnisnya dalam menjaga kedaulatan energi bangsa," kata Abrar, di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Menurut Abrar sebagai aset strategis bangsa jangan sampai PLN salah kelola sehingga membebani keuangan negara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Imbangkan Koposisi dengan Swasta

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Dirut PLN nantinya harus bisa mengawal dan menyeimbangkan Komposisi Pembangkit Swasta (IPP) dan milik PLN dengan konsep yang menguntungkan negara.

Harga patokan tertinggi batubara khusus kelistrikam juga merupakan sesuatu yang harus dikawal oleh Dirut PLN, agar harganya terjangkau untuk memastikan kelangsungan suplay listrik oleh pembangkit-pembangkit dengan bahan bakar batubara.

Jika harga batubara dapat terjangkau oleh PLN tentu saja hal tersebut akan menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) sehingga harga jual rata-rata Rp per kWh bisa menjadi lebih murah sebagaimana harapan Presiden Jokowi.

SP PLN pun menilai, ke depan PLN memiliki tantangan yang sangat berat dalam menjawab meningkatnya kebutuhan pemakaian energi listrik. PLN pun pernah mendeklarasikan 100 persen wilayah Indonesia sudah terlistriki di usianya yang ke 75 tahun .

"Itu artinya adalah pada tanggal 27 Oktober 2020 nanti, PLN sudah harus bisa merealisasikannya," ujarnya.

 

Tingkatkan Penggunaan Energi Baru Terbarukan

Progress Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW untuk Indonesia
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Abrar mengungkapkan, Dirut PLN harus bisa terus menemukan dan memanfaatkan pembangkit listrik dengan teknologi energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.

Dengan melihat peran serta tantangan yang harus dihadapi kedepan, maka sebagaimana SP PLN telah menyampaikan melalui surat resminya kepada Presiden RI beberapa waktu yang lalu, maka diperlukan sosok figure yang muda dan energik dalam memimpin.

"Dirut PLN mampu membawa mindset insan PLN yang baru sehingga tidak hanya berorientasi kepada memproduksi listrik saja melainkan juga mampu memasarkannya sehingga supplay energy listrik yang ada bisa terdistribusikan dari pembangkit hingga ke pelanggannya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya