Raih Investasi Rp 34 Triliun, Indonesia Bakal Jadi Negara Super Power Energi Hijau

Pengusaha asal Australia berminat untuk investasi di Indonesia dengan nilai USD 2,5 miliar atau setara RP 34 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 10:30 WIB
Menjelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019, Menko Luhut Beri Keterangan Pers
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Kepada pihak yang tidak sepakat dengan hasil Pemilu 2019, dipersilahkan mengadukan ke pihak yang berwenang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada pengusaha asal Australia yang berminat investasi di Indonesia. Tak tanggung, nilai investasinya mencapai USD 2,5 miliar atau setara RP 34 triliun.

Pengusaha asal Australia itu bernama John Andrew Henry Forrest AO. Dia dikenal sebagai pengusaha baja di negeri kangguru itu.

Mereka pertama kali bertemu di Davos, Swiss. Saat itu Luhut menjelaskan tentang kebijakan Indonesia yang mempermudah investor menanamkan modalnya lewat RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.

Penjelasan Luhut, rupanya menarik minta Andrew. Kemudian beberapa waktu selanjutnya, Luhut mengaku dihubungi Andrew yang langsung menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia.

"Minggu lalu saya bertemu dengan Andrew Forrest dari Australia," kata Luhut di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).

Kata Luhut, Andrew mengaku tertarik untuk berinvestasi di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 2.000 MW. Namun setelah berdiskusi lebih lanjut, muncul berbagai rencana investasi lainnya. Dia tertarik membangun 10 ribu mega watt PLTA di Kalimantan.

"Akhirnya dia bilang, 'Boleh enggak saya investasi di 10 ribu mega watt'," kata Luhut mengulang tawaran Andrew.

Andrew pun datang ke Indonesia bertemu Luhut. Dalam diskusi tersebut disepakati akan menawarkan bisnis green energy. Sebab, di Australia saat ini pembangunan solar panel sudah bisa dilakukan menggunakan rum.

"Di sana itu dia bisa gampang 10 giga, 20 giga, 30 giga karena tempat yang luas dan radiasinya," tutur Luhut.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proyek PLTA

20170406- PLTA Jatigede- Jawa Barat- Immanuel Antonius
Pekerja beraktivitas di sekitar proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4). Penyelesaian proyek PLTA Jatigede berkapasitas 2 x 55 Mega Watt ini sudah mencapai 19,04% (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain proyek PLTA, Andrew juga ingin bekerja sama untuk boostn fire, kabel listrik untuk Singapura lewat Indonesia dan pembuatan smelther untuk besi. "Jadi this is giant investment green energi," sambung Luhut.

Jika proyek ini berjalan nanti, Indonesia akan jadi negara super power green energy. Sebab Indonesia memili 15 ribu MW listrik di Kalimantan dan 25 ribu MW di Papua.

"Jadi kita akan mengeluarkan produk yang green," ujar Luhut.

Dia menambahkan rencana ini pun sudag mendapatkan restu Presiden Joko Widodo. "Saya telpon presiden, dan presiden setuju," kata Luhut mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya