Pertamina Renovasi TK Pegayon Bekasi, Murid Tak Lagi Belajar di Teras

Ruang kelas yang rusak membuat belasan murid terpaksa melakukan kegiatan belajar di teras sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 18:15 WIB
Murid-murid TK Pegayon di Jalan Komplek Puri Gading, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Murid-murid TK Pegayon di Jalan Komplek Puri Gading, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bekasi - Keceriaan nampak terpancar dari wajah murid-murid TK Pegayon di Jalan Komplek Puri Gading, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Setelah 3 bulan lamanya melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di teras sekolah, akhirnya mereka bisa kembali belajar di dalam kelas yang telah direnovasi.

Sekolah yang dibangun 3 tahun lalu itu sebelumnya mengalami kerusakan akibat atap kelas yang ambruk. Hal ini dikarenakan material bangunan yang sudah lapuk, ditambah dengan kesalahan kontruksi pada saat membangun.

"Kayanya salah konstruksi ya. Sudah lapuk juga, terus ditambah ada satu tiang yang kurang, jadi ambruk. Waktu itu hari Minggu kejadiannya, jadi aman tidak ada korban," kata Kepala Sekolah TK Pegayon, Tina Taurina kepada awak media di lokasi, Senin (10/2/2020).

Ruang kelas yang rusak membuat belasan murid terpaksa melakukan kegiatan belajar di teras sekolah. Kondisi ini semakin memprihatinkan manakala sedang turun hujan, yang membuat konsentrasi belajar menjadi terganggu.

"Di sini ada 12 murid. Setelah ambruk itu mereka belajar di teras, meja dikeluarin semua. Sekitar 3 bulanan lah kondisinya seperti itu," ujar Tina.

Dan saat ini TK Pegayon sudah direnovasi. Para murid pun bisa kembali belajar di ruang kelas yang tampilannya lebih baik dari sebelumnya.

"Alhamdulillah akhirnya kita sekarang bisa belajar di dalam lagi. Tidak khawatir hujan kalau pagi, sekarang hujan terus. Jadi sudah nyaman, enak, juga lebih bagus dari yang lama," paparnya.

Kebahagiaan juga diperlihatkan murid-murid TK Pegayon. Mereka sangat antusias melihat suasana ruang kelas baru, dengan tampilan yang lebih seru dan menarik.

"Senang sama sekolah yang ini, lebih cantik," kata Hana (4), salah seorang murid sambil tersenyum.

Begitu pula dengan wali murid yang sangat bersyukur karena anak-anak mereka kini bisa kembali belajar di dalam kelas, dan tak perlu lagi terganggu kondisi cuaca.

"Kita sebagai wali murid merasa bersyukur kepada Pertamina yang telah menjadi donatur sehingga sekolah kita bisa menjadi lebih baik, aman dan nyaman bagi anak-anak," ucap Sulastri, orang tua dari Nairah Japirah, murid TK A.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Layak Dibantu

Murid-murid TK Pegayon senang dengan suasana ruang kelas yang baru direnovasi. Foto: Liputan6.com/Bam Sinulingga
Murid-murid TK Pegayon senang dengan suasana ruang kelas yang baru direnovasi. Foto: Liputan6.com/Bam Sinulingga

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami mengatakan kondisi TK Pegayon yang memprihatinkan sangat membutuhkan renovasi, demi menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi para peserta didik.

"Sekolah ini layak untuk dibantu, mengingat sebagian besar siswanya adalah dari golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. KBM pun tidak bisa dilakukan dengan baik karena anak-anak harus belajar di teras, karena atapnya sudah sangat berbahaya. Alhamdulillah sekarang ini (renovasi) sudah selesai," kata Dewi.

Menurut dia, pihaknya berupaya untuk memberikan hasil terbaik bagi sekolah khususnya para murid sebagai bibit-bibit generasi bangsa.

"Memang masih ada kekurangan di sana sini, namun ke depan nanti kami berharap masih ada tahap-tahap selanjutnya. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah," imbuhnya.

Dewi juga mengapresiasi awak media yang turut andil dalam memberitakan kondisi sekolah TK Pegayon sebelumnya, hingga akhirnya bisa mendapat renovasi.

"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi insan pers, yang saat ini masih dalam suasana Hari Pers, masih menjalankan tugasnya sebagai jembatan informasi menyuarakan permasalahan sosial di masyarakat yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak," tutupnya.

Pantauan liputan6.com, kehadiran guru-guru relawan Pertamina yang melakukan atraksi boneka tangan, membuat suasana semakin seru. Murid-murid ikut senang bisa bermain dan bernyanyi bersama, seolah mereka telah lupa dengan kondisi sekolah yang harus dijalani sebelumnya.

Reporter: Bam Sinulingga

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya