BI: Penjualan Eceran Pada Januari 2020 Bakal Menurun

BI juga mencatat penjualan eceran pada triwulan IV 2019 mencatatkan pertumbuhan yang meningkat

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Feb 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 14:30 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan eceran pada Januari 2020 diprakirakan mengalami penurunan sejalan dengan pola musimannya pada awal tahun.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 yang diprakirakan tumbuh -3,1 persen (yoy), dari IPR pada Desember 2019 yang tumbuh -0,5 persen (yoy).

"Penurunan penjualan eceran disebabkan terutama oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang," tulis laporan Bank Indonesia seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (11/2/2020).

Penurunan tersebut sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah perayaan terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

BI juga mencatat penjualan eceran pada triwulan IV 2019 mencatatkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Data 2019

Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

IPR pada triwulan IV 2019 tumbuh 1,5 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dari 1,4 pesen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tetap tinggi.

Tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang (Juni 2020) diprakirakan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 6 bulan yang akan datang sebesar 166,0, lebih rendah dari 177,8 pada bulan sebelumnya.

Menurunnya harga pada bulan Juni diprakirakan karena kembali normalnya harga pasca Ramadan dan HBKN Idulfitri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya