Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan strategi pemerintah untuk mengejar target hingga saat ini belum alami kemunduran.
“Saya lihat pertama strategi pemerintah untuk mengejar target investasi sampai hari ini sebenarnya investasi itu belum ada yang mundur, tapi yang terjadi adalah karena eksekusi dan investasi itu terjadi agak mundur,” kata Luhut, dalam konferensi pers, di kantornya, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Namun, menurut dia pihaknya sudah mulai mengejar kemunduran tersebut. Sebelumnya memang kerja sama investasi antara Indonesia dan Tiongkok sempat terhenti karena virus corona. Kendati begitu, kini sudah mulai perlahan bangkit kembali.
Advertisement
“Tapi di beberapa tempat kami sekarang ini sudah mulai mengejar itu, misalnya investasi dari Tiongkok, yang tadinya terhenti karena corona virus di sana, sekarang mereka sudah mulai 1 shift, mulai 2 shift, awal bulan depan mulai 3 shift, artinya di sana sudah mulai aman, nah investasi mereka sudah kira-kira USD 11 miliar sini mulai akan mereka lakukan,” ujarnya.
Sedangkan invetasi yang dari Abu Dhabi, ia mengatakan juga tidak masalah artinya investasi yang hamper USD 8,9 miliar, akan terus berjalan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investasi Australia
Kemudian, terkait pengusaha Australia, Andrew Forrest yang siap menggelontorkan dana untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (hydro power) di ibu kota baru yakni di Kalimantan.
"Andrew Forrest ini salah satu orang terkaya di Australia. Saya ketemu dia di Davos. Awalnya dia mau bangun 2.000 MW hydro power. Barusan dia bilang mau 10.000 MW," katanya di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Kamis (30/1/2020).
"Mengenai Australia, Andrew Forrest, juga untuk tadi hydropower juga sekarang jalan, jadi overall saya kira oke, hanya memang agak slowdown,” pungkasnya.
Advertisement