Satgas Pangan: Tenang, Kami Sudah Siapkan Stok Gula

Satgas Pangan meminta kepada produsen gula agar tidak berlama-lama menyimpan produksi gulanya.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Mar 2020, 12:10 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 12:10 WIB
Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Komoditas pangan gula mengalami kelangkaan di pasaran. Beberapa toko ritel dan minimarket di Jakarta menyatakan kehabisan persediaan gula. 

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga, mengatakan bahwa pihak-pihak terkait sudah menyiapkan pasokan gula. Pasokan tersebut berasal dari beberapa daerah penghasil gula di luar Jakarta. 

"Kalau untuk gula, sempat ada sedikit kelangkaan, tapi kemarin kami sudah melihat ada stok di beberapa daerah atau wilayah yang terus masuk ke wilayah Jakarta," kata kata Daniel usai memantau persediaan bahan pokok, di Food Station Tjipinang Jaya, komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Ia menyebutkan, pasokan gula akan masuk ke Jakarta berasal dari wilayah Lampung, Jawa Timur, dan wilayah lainnya. Masuknya gula dari berbagai daerah tersebut agar pasokan stabil.

Hingga kini, Satgas Pangan berusaha terus melakukan pengawasan dan pengontrolan ke setiap pasar maupun ritel modern untuk memantau ketersediaan bahan pangan tersebut.

Ia pun meminta kepada para produsen gula, agar tidak berlama-lama menyimpan produksi gulanya. "Kita sudah peringatkan dari kemarin stok gula di produsen segera digelontorkan ke pasar, sehingga masyarakat bisa menikmati," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pembatasan Pembelian

Ilustrasi gula
Sejumlah bahan alami bisa digunakan sebagai pemanis alternatif pengganti gula. (Foto: Unsplash)

Sama halnya dengan beras, Satgas Pangan juga menerapkan pembatasan pembelian untuk komoditas gula. Pembatasan tersebut secara teknis diatur oleh pihak ritel. Daniel mengaku hanya mengawasi dan mengontrol saja, hal itu bertujuan agar situasi pasar kembali normal.

"Kemarin menurut data yang saya lihat, dan di pedagang-pedagang terjadi pembelian secara tidak biasa, terjadi fluktuasi yang tinggi sedikit. Dengan kesepakatan kita bersama dengan asosiasi pedagang, bahwa terhadap komoditi (gula) ini tolong dibatasi, maka satgas pangan mengawasi," ujarnya.

Karena memang menurut data statistik yang diterima oleh Daniel, ia melihat hanya 4 komoditi saja yang banyak dilakukan pembelian dari pedagang secara signifikan, yakni beras, gula, minyak goreng, dan mie instan.

"Justru itu, makannya kami satgas pangan melihat, mengawasi agar tingginya permintaan maka otomatis harga tinggi, nah kita batasi permintaan ini agar suasana flu pasar ini bisa sembuh," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya