Bingung Utang Kartu Kredit Menggunung, Selesaikan dengan 9 Cara Ini

Tanpa sadar, tagihan kartu kredit membengkak. Anda kewalahan membayarnya.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 06:00 WIB
Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menggunakan kartu kredit saat bertransaksi memang sangat memudahkan. Belum lagi iming-iming promo yang ditawarkan, bisa bikin gelap mata. Walhasil, jadi keranjingan pakai ‘kartu sakti.’

Tanpa sadar, tagihan kartu kredit membengkak. Anda kewalahan membayarnya. Gaji pun tidak cukup untuk menalangi utang yang sudah terlanjur besar. Kini Anda berada dalam lilitan utang. Kredit macet, debt collector terus menagih setiap hari.

Bagaimana keluar dari jeratan tersebut dan utang kartu kredit bisa segera lunas? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, seperti dikutip dari Cermati.com, Senin (20/4/2020):

1. Hitung Total Utang Kartu Kredit

Saking banyaknya, Anda mungkin lupa jumlah utang kartu kredit secara keseluruhan. Coba menghitung hitung total utang tersebut. Langkah ini sangat penting dilakukan, terutama bila Anda menggunakan lebih dari satu kartu kredit.

Menghitungnya, tidak hanya utang pokok saja. Tapi juga bunga dan denda yang dikenakan oleh bank penerbit jika memang ada. Dengan mengetahui total utang, Anda punya gambaran dan semakin bijak mengalokasikan uang demi membayar utang-utang tersebut.

2. Hitung Pendapatan Bersih Setiap Bulan

Tahapan selanjutnya, hitung total pemasukan pendapatan yang Anda terima setiap bulan. Pendapatan bersih ini, meliputi gaji dari kantor setelah dipotong pajak, iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Jika Anda menerima uang lembur, masukkan pula dalam perhitungan ini.

Langkah di atas dilakukan untuk menghitung tingkat kemampuan Anda dalam membayar utang. Juga sebagai pembanding antara total pemasukan dan utang.

3. Mencari Penghasilan Tambahan

Apabila utang lebih besar daripada pendapatan, Anda bisa mengambil langkah lain, yaitu mencari penghasilan tambahan.

Selepas pulang kerja, manfaatkan waktu luang untuk mendapat pemasukan dari sumber lain, seperti berbisnis. Contohnya jualan online, driver online, atau lainnya.

Masukkan penghasilan tambahan ini dalam rekening terpisah, agar tidak terpakai untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Jangan diusik, dan prioritaskan untuk melunasi utang kartu kredit.

 

4. Jual Skill yang Anda Miliki

Kartu Kredit
Ilustrasi Kartu Kredit (iStockphoto)

 

Gaji bulanan plus keuntungan dari bisnis atau usaha lain belum cukup untuk membayar cicilan utang? Jangan khawatir, selagi Anda punya keterampilan dan keahlian, jalani.

Contohnya Anda tidak mengerti bisnis, tapi memiliki skill menyanyi, menulis, mengajar, fotografi, atau lainnya. Manfaatkan skill tersebut dengan menjadi freelancer.

Misalnya sepulang kantor, Anda menulis artikel untuk website perusahaan, menerima tawaran manggung di kafe, mengajar les di hari Sabtu atau Minggu.

Skill ini bisa jadi uang untuk membayar utang kartu kredit. Tekuni pekerjaan sampingan ini dengan serius. Jangan malas-malasan.

Ingat, tumpukan utang yang harus segera dilunasi kalau tidak mau barang-barang berharga di rumah disita bank.

5. Bayar Utang yang Nominalnya Paling Besar

Utang tak kunjung dilunasi, maka akan ada denda keterlambatan. Utang semakin menumpuk dan membesar. Jadi, begitu Anda membuat daftar utang kartu kredit, pastikan lunasi utang dengan nominal paling besar lebih dulu.

Bila sudah beres, tahapan berikutnya membayar dan melunasi utang yang nominalnya kecil. Sehingga Anda dapat bernapas dengan lega karena terbebas dari belenggu utang.

6. Lanjutkan dengan Utang Tanpa Bunga

Apabila kondisinya sudah terdesak, dan uang kurang untuk melunasi utang, Anda dapat mencari jalan lain. Yakni dengan mengajukan pinjaman kepada keluarga atau teman dekat, karena sudah pasti tanpa bunga.

Jangan sesekali pinjam uang ke rentenir meski dalam situasi darurat. Sebab bunganya sangat mencekik. Anda dapat berutang ke keluarga atau teman dekat dengan perjanjian melunasinya dalam waktu segera.

Begitu utang kartu kredit lunas dari pinjaman orang lain, Anda harus menunaikan kewajiban Anda membayar utang tersebut. Setidaknya agak ringan karena utang yang dibebankan tidak berbunga.

 

7. Gadai atau Jual Harta Beda

Awas! Jangan Sampai Kamu Kena 4 Modus Penipuan Kartu Kredit Ini
Ilustrasi kartu kredit.

 

Tak dapat pinjaman dari orang lain, jalan lain yang bisa ditempuh adalah menggadaikan atau menjual barang-barang berharga Anda.

Sisir aset atau harta apa saja yang Anda punya dan bisa dijual atau digadai, seperti perhiasan, TV, kulkas, BPKB, atau sertifikat tanah.

Ingat, dana segar Anda dapat dari hasil gadai atau jual harta benda untuk melunasi utang kartu kredit. Bukan untuk dihambur-hamburkan berbelanja.

8. Setop Gunakan Kartu Kredit

Sudah terjebak tumpukan utang, jangan gunakan lagi kartu kredit untuk sementara waktu. Setop pemakaian seluruh kartu kredit. Kencangkan ikat pinggang demi melunasi tagihan.

Jangan pernah sekali-kali tergoda untuk menggunakannya dalam situasi Anda masih terlilit utang.

9. Minta Keringanan dari Pihak Bank

Jika semua upaya yang Anda lakukan belum cukup, maka jalan terakhir adalah mendatangi kantor bank penerbit. Minta kebijakan keringanan dalam pembayaran dengan cara mencicil, serta keringanan bunga utang agar Anda dapat melunasinya.

Bijak dalam Menggunakan Kartu Kredit

Di balik kemudahannya, kartu kredit menyimpan risiko berbahaya jika Anda tak bisa menggunakannya dengan bijak. Setiap kali Anda menggesek atau memakai kartu kredit, maka saat itu pula akan berubah menjadi tagihan utang yang harus dibayar. Jadi, pastikan menggunakan kartu kredit sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda melunasinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya