Penumpang ASDP Indonesia Ferry Turun 30 Persen Akibat Corona

Secara nasional ASDP Indonesia Ferry memiliki 254 rute yang dikelola 29 cabang.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2020, 17:40 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 17:40 WIB
Melihat Megahnya Terminal Penyeberangan Eksekutif Sosoro Merak
Calon penumpang bersiap masuk kapal penyeberangan eksekutif di Pelabuhan Eksekutif Sosoro, Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Untuk menambah pelayanan dan kenyamanan, ASDP membuka terminal penyeberangan yang menyatu dengan tempat perbelanjaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, akibat pandemi Corona Covid-19 arus kas ASDP pada Maret 2020 tercatat hanya Rp 1,3 triliun. Angka tersebut turun 9 persen dari sebelumnya yang di angka Rp 1,5 triliun.

"Arus kas terjadi penurunan dari Rp 1,5 triliun jadi Rp 1,3 triliun, penurunannya 9 persen," kata Ira dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (29/4/2020).

Selain itu pada Maret 2020, ASDP mengalami penurunan laba hingga Rp 68 miliar. Padahal angka ini masih dipengaruhi performance yang sangat baik dari Januari-Februari.

Sebagai informasi ASDP mengelola 35 pelabuhan dan kapal sebanyak 151 buah. Secara nasional ASDP Indonesia Ferry memiliki 254 rute yang dikelola 29 cabang.

Secara nasional dalam setahun pemasukan terbesar perusahaan berasal dari cabang lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk serta jalur Sumatera, Jawa dan Bali. "Kurang lebih merepresentasikan 60 persen dari total traffic, kata Ira.

 

Aktivitas Menurun

Melihat Megahnya Terminal Penyeberangan Eksekutif Sosoro Merak
Kapal penyeberangan sandar di Pelabuhan Eksekutif Sosoro, Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Untuk menambah pelayanan dan kenyamanan bagi calon penumpang kapal penyeberangan Merak-Bakauheni, ASDP membuka terminal penyeberangan yang menyatu dengan tempat perbelanjaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Di tengah pandemi Corona Covid-19 yang diikuti berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah, terjadi penurunan aktivitas di pelabuhan. Seiring dengan larangan mudik Lebaran 2020 pemasukan pun ikut menurun.

Hingga 29 April 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang terbesar yang pernah dialami. Penumpang, pejalan kaki dan kendaraan roda dua turun sampai 30 persen.

Lalu dari jenis penumpang kendaraan roda empat atau lebih termasuk angkutan logistik turun hingga 14 persen.

"Penumpang, pejalan kaki dan roda dua turun 30 persen. Roda empat atau lebih termasuk logistik turun 14 persen per hari ini," kata Ira.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya