Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata dan perhotelan menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi virus corona (Covid-19) paling parah. Namun demikian, hal ini tidak menyurutkan pelaku usaha di sektor tersebut untuk mulai berbenah menyiapkan rebound kunjungan wisatawan setelah pandemi corona usai.
Salah satunya ditunjukan oleh perusahaan Online Travel Agent (OTA) Best Hostels Indonesia.
Corporate Strategic & Marketing Communication Best Hostels Indonesia, Juanito Alfa Nanlohy mengatakan Best Hostel Indonesia merencanakan akan softlaunching dalam waktu dekat dan ini sebagai upaya dari kami (besthostels.co.id) yang bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha pariwisata di bidang hostel.
Advertisement
"Untuk kembali berbenah pasca Pandemi Covid 19 dan memenuhi permintaan dari para travelers domestikyang di perkirakan akan membludak pasca pandemi ini," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Baca Juga
Sebagai platform OTA khusus pemesanan Hostel pertama di Indonesia, Best Hostels Indonesia yang memberikan layanan pemesanan khusus hostelterbaik dan pertama di indonesia dengan fitur-fitur yang mudah bagi para travelers.
Founder dan CEO dari Best Hostels Indonesia, Rahmadi Aditya Putra mengatakan pelaku hostel dan backpackers menjadi inspirasi bagi perusahaannya untuk membuat platform OTA khusus hostel pertama di Indonesia.
"Ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk mengedukasi para travelers lokal yang belum pernah merasakan experience menginap di hostel dan mendapatkan pengalaman baru. BestHostels.co.id hadir sebagai solusi untuk para travelers yang ingin mencoba hal baru," kata dia.
Travelers bisa mendapatkan beragam kemudahan seperti pemesanan dengan transaksi pembayaran dari transfer antar bank, kartu kredit, e-wallet juga pembayaran melalui minimarket.
Best Hostels juga memberikan pilihan hostel hostel terbaik yang di indonesia dan mereka menjamin harga terbaik untuk para travelers.
Kemenparekraf Prediksi Pariwisata Indonesia Bakal Melonjak Usai Pandemi Corona
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para pelaku wisata selam mempersiapkan strategi promosi. Hal tersebut bertujuan untuk menghadapi proyeksi lonjakan kinerja sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 berakhir.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menjelaskan, Indonesia memiliki destinasi selam mulai dari Labuan Bajo hingga Raja Ampat. Untuk itu pihaknya akan memfasilitasi 80 peserta dalam kegiatan #Sharingbarengpakar Webinar wisata selam.
Rizki berharap dalam seminar tersebut nantinya memberikan manfaat bagi pelaku pariwisata dalam menghadapi masa krisis. Sekaligus kata dia mempersiapkan para pelaku usaha untuk menghadapi lonjakan pariwisata pasca wabah Corona.
"Kami berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan dan mempersiapkan kemampuan pelaku industri minat khusus. Sehingga mereka sudah memiliki target dan rencana promosi pascapandemi ini dinyatakan usai," ungkap Rizki dalam pesan singkat, Selasa (28/4/2020).
Dia juga menjelaskan usai pandemi ini berakhir sektor pariwisata diprediksi akan mengalami perubahan tren berwisata. Arahnya kata dia bisa mengusung prinsip pariwisata berkelanjutan termasuk fokus pada isu kesehatan dan keamanan
“Menyikapi hal tersebut, seminar juga membahas tentang bagaimana menyiapkan destinasi wisata pasca-COVID-19, seperti prosedur peralatan sebelum digunakan ataupun bagaimana memastikan peserta fit to dive sebelum melakukan aktivitas,” katanya.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Pemerintah Tak Potong Anggaran Pembangunan 5 Kawasan Wisata Super Prioritas
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ad Interim Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah tak akan memotong anggaran pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas meski kini tengah berperang melawan pandemi virus corona (Covid-19).
Luhut mengatakan, ia telah bersepakat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memasukan anggaran pada 5 destinasi wisata superprioritas tersebut ke dalam program pembiayaan tahun jamak atau multi years contract (MYC).
"Kami bersepakat dengn Ibu Ani (Sri Mulyani), program-program 5 pariwisata itu tidak dipotong tapi masuk multiyears. Supaya wisata yang paling cepat besar reborn, jangan sampai terlalu terganggu," ujar dia dalam rapat online bersama Komisi V DPR RI, pada Selasa 21 April 2020.
Lebih lanjut, Luhut memaparkan, Kementerian Perhubungan mulanya mendapatkan tambahan anggaran pada APBN 2020 sebesar Rp 441,5 miliar untuk mengembangkan 5 kawasan wisata super prioritas, antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.
Pasca mewabahnya virus corona di Indonesia, Kemenhub kemudian melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 320,7 miliar dari total pagu Rp 43,1 triliun untuk percepatan penanganan Covid-19.
Adapun realokasi anggaran terbesar diberikan pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara sekitar Rp 115 miliar. Disusul Ditjen Perhubungan Laut Rp 48 miliar dan Dirjen Perhubungan Darat Rp 45 miliar.