Harga Minyak Dunia Berpeluang Naik Terus

Kebijakan kelonggaran lockdown menjadi salah satu harapan harga minyak akan naik

oleh Tira Santia diperbarui 11 Mei 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 17:15 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang satu pekan kemarin, harga minyak dunia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, Senin (11/5/2020), untuk jenis Brent di level USD 30,23 per barrel dan jenis WTI di level USD 24,08 per barrel.

“Kenaikan ini disebabkan karena mulai longgarnya kebijakan dari beberapa negara seperti di Amerika Serikat dan Spanyol sehingga konsumsi energi di negara tersebut mengalami kenaikan. Jika tidak ada gelombang ke dua serangan virus covid-19 ini, maka bisa dipastikan ekonomi global akan kembali tumbuh,” kata Pengamat Energi sekaligus Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan, dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Senin (11/5/2020).

Selain itu, menurutnya kebijakan pemerintah ataupun badan usaha tidak menurunkan harga BBM merupakan langkah yang tepat. Dia menilai harga minyak dunia akan terus merangkak naik karena sudah banyak negara yang melonggarkan kebijakan terkait dengan Covid-19 ini, sehingga aktivitas kembali berjalan dengan kondisi yang new normal.

Hal itu dipengaruhi oleh keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta BOPD awal bulan Mei 2020 mendapatkan respond positif dari pasar. Setelah itu,akan dilanjutkan dengan pemotongan sebesar 7,7 juta BOPD dari Juni-Desember 2020.

“Dengan demikian, kebutuhan akan meningkat disisi lain supply sedikit berkurang sehingga harga minyak akan terus terkerek,” ujarnya.

Menurut dia, seharusnya desakan untuk menurunkan harga BBM bisa berkurang jika kita melihat kondisi secara obyektif.

 

 

Soal Harga BBM di Indonesia

20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait dengan harga BBM, ia kira kita harus melihat secara komprehensif terutama untuk Pertamina. Tidak bisa dipisahkan dari sisi hulu, hilir maupun untuk refinery, semua saling kesinambungan.

Sementara, berdasarkan historisnya, Mamit mengatakan Pertamina tidak serta merta menaikan harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan.

”Harga BBM jenis Premium dan Solar tidak pernah mengalami kenaikan sejak tahun 2016. Padahal dalam kurun waktu 2016 sampai 2020 harga minyak dunia pernah menyentuh di level USD 70–USD 80 per barrelnya,” ungkapnya.

Disampaikan juga, dengan masih diperpanjangnya PSBB hampir diseluruh wilayah Indonesia maka konsumsi BBM akan tetap mengalami penurunan.

Penurunan konsumsi hampir mencapai 30 persen di bulan April sebesar 65.678 KL dari bulan sebelumnya 93.558 KL dan ia memperkirakan untuk bulan Mei tidak akan jauh berbeda. Jadi, dampaknya jika diturunkan tidak akan terlalu signifikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya