Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan apresiasi terhadap petugas KRL, Mujenih dan Egy yang baru-baru ini viral karena mengembalikan uang penumpang sebesar Rp 500 juta. Menurut Erick, apa yang dilakukan oleh Mujenih dan Egy adalah bentuk tindakan yang menginspirasi semua pihak.
"Ini tindakan luar biasa dan mengisinpirasi. Ini bukan hanya simbolik tapi harus kita lakukan sebagai bangsa besar. Semua yang kita lakukan tidak ada artinya kalau tidak didasari akhlak," ujar Erick dalam Video Conference, Jakarta, Senin (13/7).
Baca Juga
Erick Thohir melanjutkan, akhlak adalah dasar BUMN untuk melakukan segala hal terutama dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Dia berharap semakin banyak pegawai BUMN dan masyarakat yang melakukan tindakan yang sama.
Advertisement
"Beritanya ada dimana-mana saya rasa ini poin yang sangat bagus kami punya prinsip, akhlak harus menjadi landasan utama. Dan kami tidak mau ngomong doang. Ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Kalau kita diberi tanggung jawab, sudah seyogyanya harus punya dasar akhlak," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir dan beberapa BUMN memberikan bantuan secara langsung. Bantuan tersebut diharapkan bermanfaat bagi Mujenih dan keluarga terutama ditengah pandemi Virus Corona.
"Bantuan tadi bisa dimanfaatkan dengan baik jangan difoya-foya untuk hidup lebih baik. Dikasih data Telkomsel jangan dipakai mobile legend. Saya secara pribadi akan membantu secara langsung. Saya berharap ini menjadi tabungan karena dengan kondisi Covid ini cukup lama," tandas Erick Thohir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BUMN Beri Bantuan
Bank BRI memberikan bantuan Asuransi Davestera (Dana Investasi Sejahtera) yang merupakan Gabungan dari Asuransi Perlindungan Jiwa, Proteksi, dan Investasi dengan nilai uang pertanggungan per orang hingga Rp 500 juta.
Lalu, Bank Mandiri melalui perusahaan anak AXA Mandiri Financial Services menyerahkan bantuan berupa perlindungan Asuransi Jiwa dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp 500 juta per orang yang dibayarkan kepada ahli warisnya apabila insan BUMN tersebut mengalami risiko meninggal dunia dalam kurun waktu lima tahun.
Bank BNI melalui anak perusahaan BNI Life memfasilitasi keduanya dengan produk Asuransi BNILife Mprotection Plus yang memberikan manfaat lengkap dalam satu produk berupa Investasi, proteksi jiwa sampai dengan kesehatan dengan nilai premi/investasi sebesar Rp 50 juta, serta ditambah fasilitas Kesehatan berupa manfaat rawat inap.
Jika terjadi risiko meninggal, penerima manfaat juga akan mendapatkan Rp 100 juta ditambah nilai investasi. Selain itu, untuk tiga tahun polis asuransi juga bisa dicairkan, plus pengembangan Investasi dari Premi Rp 50 juta.
Telkomsel pun turut memberikan apresiasi berupa handphone dan kuota internet senilai Rp 200.000/bulan selama 1 tahun, serta saldo LinkAja masing-masing sebesar RP 5juta. Mujenih dan Egi juga memperoleh hadiah paling berharga yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Kedua tulang punggung keluarga itu diangkat menjadi pegawai tetap di anak perusahaan PT KAI/KCI.
Â
Â
Advertisement
Sosok Mujenih
Sosok Mujenih, seorang petugas KRL baru-baru ini tengah mendapat banyak sorotan. Dedikasinya dalam bekerja membuat banyak orang salut. Mujenih mulai dikenal publik setelah dirinya menemukan uang sebesar Rp500 juta di dalam KRL.
Cerita bermula ketika dirinya yang berprofesi sebagai petugas kebersihan menemukan bungkusan berisi uang di gerbong KRL yang sedang berhenti di stasiun Bogor.
Mujenih kemudian melaporkan hasil penemuannya kepada tim PS Stasiun Bogor. Sifatnya yang jujur dan baik ini kemudian menyita perhatian publik. Aksinya menjadi viral dan tersebar luas di dunia maya.
Sebelumnya, Mujenih juga bercerita jika bungkusan yang ditemukannya sempat dikira sampah. Posisinya yang berada di bawah kursi prioritas membuat bungkusan berisi uang Rp500 juta itu dikira onggokan sampah.
Para penumpang lain juga sempat menendang bungkusan tersebut karena tidak tahu jika isinya uang.
"Di gerbong tiga dari belakang, ada di bawah kursi prioritas. Sempat ditendang-tendang, dikira itu sampah," kata Mujenih.
Mujenih diketahui telah bekerja selama 3 tahun di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Di usianya yang menginjak 30 tahun ini, Mujenih tidak kaget menemukan uang sebesar itu.
Baginya itu adalah hak orang lain yang harus dikembalikan. Setelah menemukan bungkusan uang pada Senin (6/7/2020), Mujenih langsung melapor ke bagian Passanger Service (PS).
"Awalnya saya lagi kerja, terus kata keamanannya ada bungkusan, sampah atau apa ya, saya buka berdua sama dia. Pas lihat, saya langsung kembalikan saja ke PS (passanger service) Stasiun Bogor," ujar Mujenih lebih lanjut.
Â
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com