Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan 4 perusahaan milik negara mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini. Modal tersebut dibutuhkan untuk menggarap sejumlah proyek yang masih berjalan.
"Review awal, kami membutuhkan PMN, khususnya di Hutama Karya yang sedang selesaikan ruas Pekanbaru-Padang. Di mana di situ juga termasuk seksi Pekan baru dan Pangkalan sebesar Rp4,3 triliun dan ruas Simpang Indralaya-Muara Enim sebesar Rp3,2 triliun," ujarnya, Jakarta, Rabu (15/7).
Pembangunan ruas tol tersebut diperlukan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara Sumatera dan Jawa. "Memang penting sekali saat ini kita terus bangun logistik agar jaga kesenjangan ekonomi di Sumatera jadi tidak terus di Jawa," jelas Erick Thohir.
Advertisement
Selanjutnya, dia juga meminta persetujuan DPR untuk pengalokasian PMN bagi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Sebab, Bahana memiliki tanggung jawab penjaminan kredit yang sudah dicantumkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Bahana karena ini masuk program PEN yang merupakan penjaminan kredit modal kerja untuk UMKM melalui Jamkrindo dan Askrindo sebesar Rp6 triliun. Payung hukumnya PEN," jelas Erick Thohir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BUMN Lain
Ketiga, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diusulkan mendapat modal kerja sebesar Rp1,5 triliun. "Untuk danai salurkan Mekaar yang sudah 6 juta nasabah kebanyakan ibu-ibu tanpa agunan. Kita harapkan dengan Covid para ultramikro tidak tumbang perlu kita jaga agar tetap melakukan kegiatan di Mekaar," kata Erick.
Terakhir, Erick juga mengusulkan PT ITDC mendapat modal sebesar Rp500 miliar untuk pembangunan fasilitas di Mandalika dalam rangka MotoGP 2021.
"ITDC Rp500 miliar ini bagian penunjang infrastruktur fasilitas di Mandalika yang sudah berjalan, tapi kami tidak hanya PMN tapi alhamdulillah kemarin ITDC juga dapat pinjaman jangka panjang dari AIIB 30 tahun bunganya sangat kompetitif," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Erick Thohir: BUMN Setor Pajak Rp 55,51 Triliun di Kuartal I 2020
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya sudah menyetorkan pajak sebesar Rp55,51 triliun di kuartal I 2020. Di tengah pandemi Virus Corona, BUMN berupaya terus memberi dukungan kepada pemerintah.
"Kurang lebih triwulan (kuartal) I 2020 ini kita uda membayar pajak Rp55,51 triliun. Jadi kami terus terlepas dari kondisi Covid, kami ingin tetap menjaga cashflow pemerintah, karena itu pajak tetap kita bayar scara tepat waktu," ujarnya saat rapat bersama DPR, Jakarta, Rabu (15/7).
Erick Thohir melanjutkan, selain membayar pajak, BUMN juga membayar Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp31,43 triliun. "Ini sebagai komitmen kami BUMN untuk menjaga cashflow dalam hal ini Kemenkeu," jelasnya.
Sebagai catatan 2019, total pajak yang diberikan BUMN kepada pemerintah sebesar Rp283 triliun untuk pajak dan PNBP sebesar Rp136 triliun.
"Tentu maksud, dan tjuan kami menyampaikan atas ini, tidak lain yang kita lakukan dengan pemerintah memberikan solusi bersama," kata Erick Thohir.
Bantu Keuangan BUMN
Dengan adanya setoran tersebut, Erick meminta pemerintah bisa membantu keuangan BUMN yang saat ini tengah sulit. Terutama melakukan pelunasan terhadap utang-utang yang sudah menumpuk jauh sebelum pandemi Virus Corona.
"Sungguh dengan kerendahan hati, utang yang memang kita tagihan pada pemerintah sangat amat diperlukan untuk kami Kementerian BUMN, dan BUMN terus menjaga pelayanan kepada publik itu sendiri," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement