Lewat DigiKu, UMKM Kini Bisa Dapat Pinjaman Modal Hanya dalam 15 Menit

keberadaan DigiKu menjadi solusi bagi UMKM untuk mendapat modal pinjaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2020, 09:29 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 16:51 WIB
Perlambatan Kredit UMKM
Seorang perajin menyelesaikan pembuatan sepatu di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Pengamat menilai perlambatan pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berpotensi tidak akan berlanjut pada tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mempermudah UMKM mendapatkan pinjaman modal. Melalui DigiKu, UMKM bisa mendapatkan fasilitas peminjaman modal hanya dengan proses dalam 15 menit.

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian menggandeng Himbara dan ekosistem digital, meluncurkan fasilitas Digital Lending bagi pelaku UMKM Digital. Fasilitas ini adalah DigiKu. 

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keberadaan DigiKu menjadi solusi bagi UMKM untuk mendapat modal. Proses yang dibutuhkan dalam mendapat modal ditargetkan hanya 15 menit.

"Keselarasan data akan mempercepat pengajuan dan persetujuan kredit bagi UMKM hanya dalam 15 menit. Program DigiKu menjadi bukti nyata keberpihakan Himbara bagi pelaku UMKM," ujar Menko Luhut dalam diskusi virtual, Jakarta, Jumat (17/7).

Menko Luhut mengatakan, DogiKu menyediakan bantuan modal finansial sebanyak Rp 4,2 triliun bagi 1 juta unit UMKM. Inovasi tersebut diharapkan menjadi solusi permodalan yang selama ini banyak dikeluhkan.

"Hari ini kita akan menjadi saksi inovasi yang menjawab kebutuhan permodalan pelaku UMKM, berbentuk penyaluran pinjaman secara online bagi mitra UMKM. Melalui inovasi program ini bantuan modal finansial senilai Rp4,2 triliun akan disalurkan bagi 1 juta unit UMKM yang ada dalam ekosistem digital," jelasnya.

UMKM pengakses modal tersebut, kata Menko Luhut, masih bisa bertambah apabila penyerapan cukup tinggi. "Angka ini bisa kita tambah lagi sejalan dengan penyerapan yang dilakukan UMKM. Program ini akan menyelaraskan basis data mitra UMKM pada ekosistem digital data nasabah yang dimiliki Himbara," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

Menko Luhut Akui Masih Banyak UMKM Sulit Akses Modal

Perlambatan Kredit UMKM
Seorang perajin menyelesaikan pembuatan sepatu di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Pengamat menilai perlambatan pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berpotensi tidak akan berlanjut pada tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, hingga kini masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh UMKM dalam menjalankan bisnis. Padahal, UMKM merupakan tulang punggung dan perekat ekonomi Indonesia.

"Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM. Salah satunya adalah pada akses permodalan. Penyerapan permodalan UMKM masih terhitung rendah. Itu sebabnya Pak Airlangga bekerja keras untuk memastikan permodalan ini bisa jalan sampai ke bawah," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (17/7).

Menko Luhut mengatakan, UMKM memegang peran penting terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pada 2019, sektor tersebut telah berkontribusi terhadap lebih 60 persen PDB, dan 14 persen dari total ekspor Indonesia.

"UMKM adalah tulang punggung, saya ulangi tulang punggung dan perekat ekonomi nasional. Kekokohan Indonesia bertumpu kepada UMKM. Oleh karena itu kita hanya mempunyai satu pilihan yang terus menopang dan membantu pertumbuhan UMKM dari Sabang sampai Merauke," paparnya.

Di tengah pandemi Virus Corona, semua pihak harus bisa melakukan inovasi baru dalam membantu UMKM mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya. Hal tersebut agar penyerapan modal yang telah disiapkan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik.

"Mari kita menjaga momentum ini untuk semakin maju, semakin banyaknya yang bergabung kepada online ini. Ini adalah bukti bahwa Covid-19 justru memacu Himbara, pelaku ekosistem digital bersama dengan pemerintah untuk melakukan inovasi-inovasi," jelasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya