7 Pabrik Investor Asing yang Relokasi ke Indonesia Siap Dibangun

Selama pandemi akibat virus corona ini tidak ada investor yang hengkang dari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 18:30 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Komite Penanaman Modal, Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Tina Talisa mengatakan sampai saat ini sudah ada 7 perusahaan atau investor asing yang merelokasikan pabriknya ke Indonesia. Mereka memilih kawasan industri Batang sebagai salah satu lokasinya.

"Minggu depan, 7 perusahaan akan relokasi, akan ada groundbreaking. Kita berusaha mengawal tak hanya sampai izin, tapi sampai konstruksi dan produksi," ujar dia saat video conference dengan tema "Potret Investasi di Indonesia" di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Tina memastikan selama pandemi akibat virus corona ini tidak ada investor yang hengkang dari Indonesia. Mereka masih menetap dan tidak berniat untuk mencabut investasinya.

Sementara itu, para calon investor juga belum ada yang membatalkan rencana investasinya. Mereka saat ini hanya menunda waktu pelaksanaan realisasi investasi. "Belum ada yang membatalkan, hanya penundaan waktu," kata dia.

Selama pandemi ini kata Tina, BKPM mendapatkan tugas baru dari Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia.

Terutama bagi para pengusaha yang hengkang dari China dan merelokasi pabriknya ke negara lain. "Presiden kan bilang kalau ada relokasi dari negara RRT (China) kita harus berani menangkap," kata dia.

 

 

 

 

Tonton Video Ini

Buka Lapangan Kerja

KIT Batang.
Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Investasi dikatakan menjadi cara pemerintah bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan bisa menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. "Itu upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Sebab selama ini perekonomian Indonesia ditopang dari sektor konsumsi. Konsumsi masyarakat bisa tumbuh dengan baik jika mereka memiliki pekerjaan. Lapangan pekerjaan ini yang berusaha disediakan pemerintah lewat penarikan investasi.

Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Angka ini 23,8 persen dari target realisasi investasi tahun 2020 yaitu Rp 886 triliun. "Atau 23,8 persen dari target awal," kata dia.

Akibat pandemi Covid-19 ini, BKPM merevisi target investasi tahun 2020. Sampai bulan Juli 2020, target investasi BKPM turun menjadi Rp 817 triliun.

Namun, jika Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan pandemi usai, BKPM akan kembali merevisi target capaian realisasi investasi. "Kalau Gugus Tugas bilang selesai (pandemi Covid-19) maka kita bisa revisi lagi targetnya.

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya