Liputan6.com, Jakarta - Kementerian koperasi dan UKM terus berupaya memperkuat ekonomi lokal agar bisa menyelamatkan perekonomian nasional dari resesi. Caranya, dengan mendorong masyarakat ikhlas untuk membeli dan konsumsi produk-produk lokal.
"Komitmen untuk memperkuat produk lokal akan menyelamatkan ekonomi nasional dari resesi,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan, dalam keterangannya mengunjungi Kabupaten Garut, Senin (27/7/2020).
Kata Rully, di tengah pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi nasional sedang mengalami tantangan yang cukup serius. Angka kemiskinan dan pengangguran meningkat. Ia menilai koperasi mampu mengembalikan kekuatan ekonomi kerakyatan.
Advertisement
Menurutnya, pemerintah akan terus berupaya agar di Kuartal III 2020 ekonomi bisa kembali bangkit. Ia optimis Agustus ini menjadi penentu keberhasilan.
Untuk mendukung usaha itu, pemerintah telah mengucurkan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk sektor KUMKM sebesar lebih dari Rp 123 triliun. Dan saat ini koperasi telah memiliki sumber pembiayaan dari LPDB KUMKM, penyaluran 100 persen untuk koperasi telah dilakukan.
“Dari dana Rp 1 triliun tersebut, Rp 431 miliar rupiah sudah cair dan antara lain mengalir ke Jawa Barat,” katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan UMKM
Lebih dari itu, Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM terkait penyaluran bantuan sosial produktif, dimana sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro akan mendapat Bansos modal kerja.
“Pada 17 Agustus mendatang, Bansos Sosial Produktif rencananya akan diluncurkan langsung oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa koperasi yang merupakan bagian dari kehidupan sehari- hari, tentu tidak boleh goyah dalam keadaan apapun. Apalagi, koperasi merupakan wujud dari dari ekonomi mikro, kecil, dan menengah, serta ekonomi kerakyatan.
Rudy menyebut, di Kabupaten Garut ada sekitar 1.500 koperasi dan berjalan baik. Namun, di beberapa titik dengan adanya Covid-19 ini ada pembatasan akses pemasaran sehingga banyak kegiatan-kegiatan yang ditutup.
"Ada sekitar 600 ribu sekolah dasar dan SMP, serta 300 ribu SLTA di Garut, sehingga KUMKM mengalami kebuntuan dalam pemasaran,” kata Rudy.
Sehingga banyak koperasi yang memberikan pinjaman kepada sekolah, untuk memasukan siswa sekolah bahkan membiayai anaknya untuk masuk ke perguruan tinggi.
Di samping itu, Kabupaten Garut mendapat apresiasi dengan menerima bantuan sebesar Rp15 miliar karena penyelenggaraan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
“Dari Rp15 miliar tersebut, sebanyak Rp5 miliar untuk penguatan ekonomi KUMKM. Dan dengan adanya penambahan 1.000 UMKM lagi, kami berencana menjadikan Kabupaten Garut sebagai Kabupaten Halal,“ pungkas Rudy.
Advertisement