Hutan Bambu Bekas TPS Cisarua Berpotensi Jadi Titik Ekonomi Baru

Kawasan hutan bambu, bekas pembuangan sampah di Cisarua dengan Jakarta dan diharapkan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jul 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 18:15 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengunjungi Rungkun Awi yang berada di Desa Tugu Selatan, Cisarua. (Dok Kemenkop)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengunjungi Rungkun Awi yang berada di Desa Tugu Selatan, Cisarua. (Dok Kemenkop)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengunjungi Rungkun Awi yang berada di Desa Tugu Selatan, Cisarua. Kawasan hutan bambu, bekas pembuangan sampah tersebut, kini sudah mulai menjadi titik ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Teten optimistis, jika dikelola dengan baik, kawasan yang menjadi tempat "kongkow" musisi jazz Idang Rasjidi itu, akan mulai berubah menjadi kegiatan kebudayaan dan kesenian masyarakat. Menurut Teten, wilayah tersebut dekat dengan Jakarta dan diharapkan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Yakni dengan memberdayakan produk unggulan UMKM setempat.

"Kang Idang mengajak saya kesini pasti punya ide. 17 tahun sebelumnya tempat sampah. Jika dilihat ini dekat Jakarta. Kita akan buka semacam kegiatan kebudayaan, pusat kegiatan ekonomi masyarakat," tegas MenKopUKM Teten Masduki seperti dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (31/7/2020)

Teten juga mengaku kagum dengan hutan bambu alamiah Rungkun Awi, yang bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata. KemenKopUKM akan merumuskan langkah pemerintah untuk bisa bersinergi agar sektor UMKM bisa tumbuh di kawasan tersebut.

"Kita sudah jarang sekali lihat bambu yang masih alamiah dan lengkap seperti ini. Disuatu daerah perlu ada pusat ekonominya. Ini akan menjadi titik-titik tumbuh ekonomi masyarakat. Embrio baru. Kami akan segera merumuskah langkah dari KemenKopUKM," tambahnya.

 


Entrepreuneurship

Teten Masduki
Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Ia menegaskan, pemerintah akan mendorong tumbuhnya entrepreuneurship masyarakat melalui sektor-sektor yang selama ini tidak dilirik. "Yang penting kita harus tumbuhkan entrepreneurship masyarakat. Kalau tadinya dengan modal besar, dengan usaha dikota. Kita tunjukkan bisa mulai usaha dikampungnya sendiri. Apa adanya. Jadi kan bisa memiliiki nilai ekonomi. Disitulah pentingnya pemberdayaan, ditengah kekuatan ekonomi masyarakat itu sendiri," kata Teten.

Sementara itu, musisi jazz yang juga Inisiator Rungkun Awi, Idang Rasjidi mengaku, sangat bangga dan senang dengan kehadiran MenKopUKM di kawasan Rungkun Awi. Menurutnya, negara hadir di wilayah yang selama ini dilupakan masyarakat.

 


Pusat Kegiatan Seni

"Dengan hadirnya MenkopUKM, maka negara hadir di tempat yang sebelumnya dilupakan. Saya dorong terus untuk memanfaatkan alam sebagai pusat kegiatan kesenian, kebudayaan dan UMKM masyarakat," kata Idang.

Idang juga mengaku tengah membuat produk UMKM berupa alat musik Ronteng, yang terbuat dari bamboo yang ada di kawasan setempat. Alat musik ini seperti angklung pukul, dikhususkan dengan pelog dan slendro, yang telah memiliki paten Indonesia. "Pelog dan slendro ini milik Indonesia. Sudah patenkan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya