Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan ke pasar Beringharjo, Yogyakarta. Kunjungan ini untuk menginvetaris dampak Covid-19, terutama bagi para pedagang pasar-pasar tradisional.
Pemerintah ingin memastikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.
Baca Juga
"Saya diminta Presiden Jokowi untuk turun ke lapangan, menginvetaris dampak Covid-19, terutama bagi para pedagang pasar-pasar tradisional," kata Teten saat kunjungan kerja ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
Teten menjelaskan kepada pelaku UMKM di sana, Pemerintah memiliki Bansos modal kerja untuk pelaku usaha mikro dan kecil yang belum bankable, yang belum pernah mendapat pembiayaan dari lembaga keuangan, dengan menyasar 12 juta pelaku usaha dengan bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta per orang.
Teten mengakui, para pelaku UMKM termasuk pedagang pasar amat terpukul atas pandemi Covid-19. Ketika wisatawan menurun drastis, prioritas belanja masyarakat lebih ke makanan dan minuman, maka pedagang baju, aksesoris dan lainnya jelas terpukul.
Untuk itu, Teten menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan kerjasama dengan KSPPS BMT Beringharjo, untuk meringankan cashflow para pedagang di Pasar Beringharjo.
"Kita ada perkuatan permodalan dana bergulir dari LPDB KUMKM. Silakan dimanfaatkan dengan baik", kata Teten.
Â
Bangkit Kembali
Dirinya optimis, ekonomi dan bisnis di Yogyakarta akan cepat bangkit kembali, karena Yogyakarta dikenal sebagai Kota Kreatif dan memiliki daya saing yang kuat. Ia berharap, pelaku UMKM di Yogyakarta terus membangun jaringan bisnis dan ekosistemnya secara terintegrasi.
Namun, Menteri Teten mewanti-wanti para pedagang Pasar Beringharjo tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan, dengan .emakai masker dalam keseharian berdagang harus sudah menjadi kebiasaan yang terus diterapkan.
Â
Advertisement
Koperasi BMT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KSPPS BMT Beringharjo Mursida Rambe mengatakan, pihaknya sudah melakukan relaksasi bagi para pedagang pasar anggota koperasi BMT Beringharjo.
"Bahkan, kita menyarankan para anggota untuk menabung setiap hari di koperasi. Nilainya bisa berapa saja, tergantung dari hasil penjualannya. Nantinya, tabungan itulah yang dibayarkan ke koperasi untuk cicilan kreditnya," pungkas Mursida.