Petani Bireun Aceh Siap Panen 3.000 Hektare Ladang Jagung

Pandemi Covid-19 saat ini menjadikan tingkat permintaan jagung secara nasional menurun dan berakibat pada turunnya harga jual

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Agu 2020, 16:50 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 16:50 WIB
Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bireun merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh menempati urutan kedua terbesar pertanaman jagung pada tahun ini. Diperkirakan pada bulan ini ada sekitar 3.000 hektare ladang jagung yang akan dipanen.

Banyaknya jumlah pertanaman jagung seiring degan mudahnya teknik budidaya dan pemasaran. Petani kebanyakan melakukan pertanaman dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang lebih baik, sehinga biaya produksi jagung per hektar bisa ditekan.

Selain itu kondisi alam yang mendukung, menjadikannya petani cukup mengandalkan pengairan dari air hujan yang turun secara teratur.

Fauzan, petani Jagung di Bireun, menyebut rata-rata biaya produksi jagung sebesar Rp 10 juta dan biaya ini digunakan oleh petani untuk pembersihan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, sewa lahan dan panen.

Diakui Fauzi seiring dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini menjadikan tingkat permintaan jagung secara nasional menurun dan berakibat pada turunnya harga jual jagung dari petani. Tercatat saat ini harga jual jagung dengan kadar air 17 persen sebesar Rp. 3.200 atau menurun dari harga tahun-tahun sebelumnya.

“Namun, bila dicermati lebih lanjut dari rata-rata produktivitas jagung yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Bireun sebesar 55 kwintal per hektar, maka dalam setiap hektar petani bisa memperoleh keuntungan Rp. 7,5 juta,” ujar Fauzan, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).

“Memang harga saat ini lebih rendah dari harga panen sebelumnya yaitu Rp. 4.000 sampai Rp.4.500 dengan KA 17 persen. Oleh karenanya apabila Bulog atau pedagang lainnya dapat menampung dengan harga yang lebih tinggi, kami sangat antusias dan berterima kasih sekali,” ujar Fauzan

Lebih lanjut mengenai harga, catatan petugas informasi pasar Kabupaten Bireun, Deni, menyampaikan harga jagung pipilan di Kabupaten Bireun bervariasi berdasarkan Kadar Air (KA). KA 23-24 di harga Rp. 2.700 sampai dengan Rp. 2.800 per Kg. Sedangkan KA 17-19 di harga Rp. 3.000 sampai dengan Rp. 3.300 per Kg.

“Sedangkan atas berita yang merebak saat ini harga jagung hanya Rp. 2.000 per kg, adalah harga jagung muda utk dikonsumsi sebagai jagung rebus,” ujar Deni.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:


Harga Masih Bagus

Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung
Suasana saat petani melakukan panen raya jagung di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Sebanyak 33,7 ton jagung dihasilkan dari 7,5 hektare atau 4,5 ton per hektare. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementan Gatut Sumbogodjati mengatakan panen jagung sedang berlangsung di beberapa wilayah. “Harganya masih cukup bagus, dan petani masih diuntungkan,” ujarnya. Walaupun ada beberapa penurunan harga di wilayah tertentu, namun menurut Gatut masih bisa menutup biaya operasionalnya.

Gatut menegaskan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam meningkatkan produksi jagung dan kesejahteraan petani, Kementan terus berkomitmen menyalurkan bantuan untuk budidaya dan penanganan pasca panen. Hal ini salah satunya guna memastikan produksi jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan.

"Luas tanam kita tingkatkan, tapi produktivitas juga harus bagus. Dalam keadaan apapun pertanian kita harus tangguh. Produksi pangan hingga saat ini dan ke depan aman," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya