Liputan6.com, Jakarta - Sejauh ini telah ada 4,3 juta pedagang (merchant) di Indonesia yang terhubung dengan sistem pembayaran digital. Dengan digitalisasi ini mempermudah proses transaksi jual beli di masa pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, 4,3 juta merchant sudah menggunakan layanan sistem pembayaran digital," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2020 secara virtual, Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga
Sebagai regulator, Bank Indonesia mendukung tranformasi digital para pelaku UMKM. Pemasaran produk pun bisa dilakukan tak berbatas ruang dan waktu.
Advertisement
Dukungan yang diberikan bank sentral dengan menyiapkan infrastruktur berupa QR code dalam sistem pembayaran. "Kami digitalkan sistem pembayaran dengan menggunakan QRIS," kata dia.
Perry menyarankan, produk UMKM tidak hanya dipasarkan melalui platform digital yang sudah ada. Dia menyarankan pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai media sosial untuk memasarkan produknya. Sehingga produk yang dijual bisa dijangkau oleh pelanggan di tempat yang berbeda meski terkendala jarak.
"Pemasaran ini tidak harus pakai e-commerce walaupun lebih baik pakai itu," kata dia.
Saat ini Bank Indonesia memiliki 377 UMKM binaan. Terdiri atas 127 pengerajin Kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku Kriya, dan 44 UMKM Kopi. Para pelaku UMKM ini tak hanya memasarkan produknya di platform digital, tetapi merambah juga ke sosial media lainnya seperti Instagram dan akun YouTube.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Â
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menteri Teten Ajak Kerja Sama Semua Pihak Bawa UMKM ke Pasar Dunia
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta para pelaku usaha UMKM untuk masuk di platform digital. Teten ingin lapak online Indonesia dipenuhi oleh produk hasil pelaku usaha dalam negeri dan bukan barang impor.
"Kami sekarang bekerja sama dengan para pelaku UMKM untuk segera on board di pasar di market place," kata Teten dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2020 secara virtual, Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Pemerintah perlu saling bekerja sama semua pihak untuk menciptakan masa depan produk dalam UMKM agar bisa bersaing di pasar global dan domestik. Sebab, saat ini pasar domestik dibanjiri produk impor dari luar negeri.
"Pasar domestik kita saat ini diserbu juga produk impor," kata mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
Selain itu, perlu juga menyiapkan dan melatih para pengusaha yang berkemampuan untuk menciptakan produk yang dapat dipasarkan secara global. Semua ini kata Teten demi meningkatkan pertumbuhan penjualan produk dalam negeri di pasar digital.
"Dengan begitu ada pertumbuhan penjualan produk UMKM di pasar online," katanya mengakhiri.
Â
Advertisement