UMKM Jadi Kekuatan Besar Bangun Kemandirian Bangsa

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyelenggarakan audiensi dan sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi UMKM yang terdampak Covid-19 dengan Pemprov NTT.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Agu 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 17:50 WIB
UMKM Boneka Bertahan di Tengah Pandemi Corona
Ibu rumah tangga menyelesaikan pembuatan boneka adat Indonesia di Ammie Dolls, Kawasan Depok, Kamis (13/08/2020). UMKM binaan Pertamina ini sebelum masa pandemi mampu menghasilkan 200 pasang boneka tiap bulannya dengan harga antara 135 ribu hingga Rp 200 ribu per pasang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyelenggarakan audiensi dan sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi UMKM yang terdampak Covid-19 dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan program percepatan kemitraan CSR Pertamina di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Jumat (28/8/2020).

Acara yang digelar secara langsung dengan mematuhi dan memperhatikan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 ini juga diselenggarakan secara virtual dengan peserta lebih dari 100 orang baik dari unsur pemangku kebijakan, tokoh agama dan pelaku UMKM di NTT.

Asisten Deputi Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatifi, Suparman Sirait menjelaskan bahwa dengan adanya program ini UMKM termasuk di NTT berkembang dan membuat sebuah ekosistem.

"Kita berharap UMKM di NTT bisa membuat sebuah ekosistem yang dimana di dalamnya saling menjual dan membeli," jelas Suparman.

Selain itu, Suparman menjelaskan bahwa efek Covid ini membuat masyarakat takut, sehingga usaha dan perekonomian terhenti.

"Serang menyusun digitalisasi pasar produk UMKM. Terlebih diera pandemi ini terjadi perpindahan dari offline ke online. Karena kalau offline akan sulit. Target 10 juta UMKM termasuk di NTT ini," jelasnya.

Kedepannya akan diciptakan pasar online untuk wadah bagi UMKM berkembang dan terus berkembang.

Suparman menekankan bahwa pemerintah tidak akan sanggup mewujudkan digitalisasi ini sendiri dibutuhkan bantuan dari bebagai pihak. Dengan kata lain sudut pandangnya ini adalah sebuah kerja bersama sama.

Program ini akan melibatkan ormas dan tokoh agama agar memudahkan dalam sosialisasi dan tidak terpaku dalan birokrasi sehingga lebih cepat dan efesien.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Koperasi

ilustrasi-koperasi
ilustrasi-koperasi

Bung Hatta mengatakan bahwa koperasi itu adalah kekuatan utama ekonomi bangsa. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo yang juga merupakan narasumber utama dalam acara ini.

Menurutnya agar masyarakat bisa hidup makmur dan sejahtera maka pemerinta harus berpihak kepada masyatakat kecil termasuk UMKM ini.

"UMKM ini membutuhkan bantuan dalam memberikan kemitraan yang berperan membangun sistem ekonomi gotong royong," jelasnya.

Benny menambahkan bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Sandang, papan, dan pangan adalah kekuatan.

"Semua kebijakan ekonomi harus berdasarkan Pancasila.Ideologi harus menghidupi masyarakatnya, kerja Ideologi itu adalah membawa kesejahteraan masyarakat . Semua orientasi harus menuju pada kesejahteraan bagi kekuatan ekonomi khususnya pada komunitas kecil," jelas Benny.

Asas UMKM harus berdasarkan kolaborasi, memnafaatkan teknologi tepat guna, branding, dan network jaringan.

"Peran UMKM adalah menjauhkan masyarakat dari jurang kemiskinan, meratakan tingkat perekonomian, memberikan pemasukan devisa bagi negara," ujar Benny.

Benny berharap koperasi ini harus diutamakan khususnya untuk mengalah industri kecil

"Koperasi harus di utamakan untuk mengolah industri kecil dan memajukan ekonomi rakyat maka dibutuhkan kemitraan dgn BUMN," tegas Benny. Comm & CSR MOR V Jatimbalinus Pertamina, Dhuha H. Hatman menjelaskan bahwa kemitraan ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan dananya berasal dari sepersekian persen dari laba yang diperoleh pertamina.

"Kemitraan ini sudah ada sejak lama, selain itu bunga yang dibebankan pada UMKM kecil hanya 3 persen dari jumlah pinjaman modal, tentu ini rendah jika dibandingkan pinjaman di bank lain," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya