Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri resmi mengeluarkan 16 portal Application Programming Interface (API) dengan total investasi pengembangan API mencapai hampir USD 1 juta atau Rp 14,8 miliar (USD 1=Rp 14,879).
“Biaya pengembangannya kebetulan sekali kita menggunakan internal resource, agak sulit dihitungnya tapi tidak begitu besar jumlahnya mungkin tidak lebih atau tidak mencapai angka yang bombastis di atas USD 1 juta tidak lebih daripada itu, karena kalau kita hitung resource kita sendiri kita tidak perlu membayar, hanya sisi hardware nya saja,” kata SEVP Teknologi Informasi Bank Mandiri, Toto Prasetio, dalam konferensi pers Mandiri API, Senin (14/9/2020).
Adapun saat ini Bank Mandiri telah mengeluarkan 16 portal API untuk memperkuat sektor riil domestik dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia sekaligus mengintegrasikan produk dan layanan Bank Mandiri dalam proses bisnis mereka.
Advertisement
Selain itu, keuntungan mitra bisnis bisa terkoneksi dengan API Mandiri artinya mitra punya kesempatan untuk melebarkan pelayanan, semacam extended layanan Mandiri bisa di akses lewat mitra-mitra.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, menambahkan saat ini ada 100 partner yang sudah kerja sama dengan API Mandiri. Oleh karena itu pihaknya menargetkan untuk tahun ini meningkat menjadi 150 partner untuk menggunakan API Portal Mandiri ini.
“Potensinya total kita perkirakan ada sekitar 2 ribu fintech yang bisa menggunakan. Sebagai gambaran saja API kita yang saat ini paling laku dan paling dipakai untuk fintech-fintech dan bank juga ada 15 mitra yang sudah pakai yaitu top up e-money yang paling laku itu kita sebulan transaksinya bisa 5 juta itu mungkin baru sekitar 15 dari 20 persen,” jelasnya.
Sehingga potensi pengembangan API ini masih berpeluang besar, apalagi di masa pandemi para nasabah tidak perlu datang ke cabang Bank atau ke ATM untuk melakukan pembayaran, cukup menggunakan top up e-money.
Lantaran top up e-money sekarang menjadi kebutuhan nasabah dimanapun dan kapanpun, seperti untuk bayar tol, parker, dan belanja menggunakan e-money.
Sehingga kedepannya Bank Mandiri menargetkan bisa meningkatkan mitra yang menggunakan top up e-money menjadi 20 mitra dari sebelumnya hanya 15 mitra.
Bank Mandiri Rilis Layanan API untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
PT Bank Mandiri Tbk resmi merilis 16 portal Application Programming Interface (API) untuk memperkuat sektor riil domestik dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia. Hadirnya API ini juga untuk mengintegrasikan produk dan layanan Bank Mandiri dalam proses bisnis mereka.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, dengan adanya Mandiri API ini akan membuat kerjasama platform digital mitra baik e-commerce, fintech, start-up, dan korporasi lainnya akan semakin mudah dilakukan. Mitra bisnis dapat menikmati keleluasaan dalam melakukan pengujian dan implementasi berbagai layanan perbankan Bank Mandiri dalam platform digital mitra.
“Keberadaan API dalam dunia aplikasi digital adalah suatu keharusan. Terlebih lagi, API adalah kunci dari open banking yang menjadi salah satu inisiatif BI dan OJK dalam membangun dan memperluas inklusi keuangan,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, di Jakarta, Senin (14/9/2020)
Hery menjelaskan sebagai bagian dari roadmap transformasi digital Bank Mandiri, mandiri API akan menjadi katalis pertumbuhan dan pengembangan digital ecosystem saat ini.
Sehingga nasabah Bank Mandiri bisa memiliki lebih banyak pilihan untuk dapat mengakses layanan perbankan Bank Mandiri pada platform mitra tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.
Selain itu Mandiri API sebagai salah satu bentuk lanjutan transformasi digital Bank Mandiri yang melibatkan digital ecosystem. Dengan terbukanya pintu akses nasabah terhadap layanan Bank Mandiri melalui platform digital mitra, nasabah bisa semakin nyaman bertransaksi dari berbagai channel.
“Di tengah keterbatasan yang dirasakan akibat dampak pandemi Covid-19 ini, Bank Mandiri ingin membuka jalan seluas-luasnya kepada nasabah untuk bertransaksi. Di sisi lain, kami juga ingin menjaga keberlangsungan usaha dengan meningkatkan keterikatan dunia usaha dan ekosistem digital yang ada pada saat ini,” pungkasnya.
Advertisement