Deretan Obat Covid-19 Racikan BUMN yang Siap Edar di Pasaran

Obat Favipiravir produksi Kimia Farma dapat dipergunakan untuk terapi bagi pasien Covid–19.

oleh Arthur GideonPipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Okt 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 17:20 WIB
Lindungi Pasien saat Berobat, Karyawan dan Tenaga Medis Jalani Tes Serologi Covid-19
Petugas medis menjalani Tes serologi COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab untuk tenaga medis guna memastikan bahwa rumah sakit tersebut aman bagi pasien saat berobat. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi sudah mampu memproduksi obat untuk pasien yang positif virus Covid-19. Produk-produk ini sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berikut ini daftar BUMN dan produknya:

PT Kimia Farma (Persero) telah memproduksi Favipiravir. Obat jenis ini dapat dipergunakan untuk terapi bagi pasien Covid–19.

“Untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19. Sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN,” ujar Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo dalam keterangan resmi, Senin (5/10/2020).

Produk ini telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari BPOM, serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Selain Favipiravir, Kimia Farma, dan anak usahanya, PT Phapros, Tbk, telah berhasil memproduksi beberapa obat untuk penanganan Covid-19. Antara lain, Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolone.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Indofarma

Lindungi Pasien saat Berobat, Karyawan dan Tenaga Medis Jalani Tes Serologi Covid-19
Petugas medis menjalani Tes serologi COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi bagi tenaga medis, staf hingga pekerja pendukung merupakan langkah strategis dalam menjaga rumah sakit menjadi tempat berobat yang aman bagi pasien. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk, siap memasarkan obat anti- Corona Remdesivir dengan nama dagang DesremTM. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

"Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah DesremTM Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020,” kata Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

DesremTM Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan. Produk ini merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang hingga berat.

“Ketersediaan stok untuk bulan ini, sudah ada sebanyak +/- 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat", ungkap Arief.

Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Oseltamivir 75 gr Caps. Produk ini telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06 persen, dan telah diproduksi sendiri oleh PT Indofarma, Tbk, dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul per bulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya