Liputan6.com, Jakarta Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) akan dipimpin wanita untuk pertama kalinya dalam 25 tahun.
“Kandidat yang bersaing untuk menjadi direktur jendral World Trade Organization (WTO) adalah Ngozi Okonjow-Iweala dari Nigeria dan Yoo Myung-hee dari Korea Selatan,” ujar badan yang berbasis di Jenewa yang mengutip dari CNN, Jumat (9/10/2020).
Salah satu dari dua kandidat tersebut yang nantinya akan menggantikan Roberto Azevedo, yang sudah setahun lebih awal mengundurkan diri. Dia mengundurkan diri saat WTO terperangkap di tengah perang perdangangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China.
Advertisement
WTO sendiri didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan mempromosikan perdagangan terbuka untuk kepentingan semua yang merundingkan dan mengelola aturan untuk perdagangan internasional dan mencoba menyelesaikan perselisihan di antara 164 anggotanya.
Sedikit background, Okonjo-Iweala adalah seorang ekonom dan mantan menteri keuangan Nigeria. Dia menghabiskan 25 tahun hidupnya di Bank Dunia.
Dia lalu naik menjadi direktur pelaksana organisasi. Pada 2018, dia diangkat menajdi dewan Twitter (TWTR). Selain itu menjadi Ketua Dewan Gavi, sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk menyatukan sektor publik dan swasta untuk meningkatkan akses ke vaksin.
“Senang berada di babak final kampanye WTO, dan terima kasih anggota WTO atas dukungan yang terus menerus terhadap pencalonan saya,” tweet yang dibuat Okonjo-Iweala.
Saksikan video di bawah ini:
Kandidat Korea Selatan
Sedangkan Yoo Myung-hee adalah seorang wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri perdagangan di Korea Selatan.
“Saya sangat berterima kasih dan merasa terhormat karena terpilih untuk putaran final dalam proses seleksi Direktur Jendral WTO berikutnya!” ujar Yoo di Twitter setelah kandidat terakhir diumumkan.
Siapapun yang terpilih akan mengambil kendali atas sebuah organisasi yang telah berjuang untuk mencegah pertengkaran perdagangan di antara negara-negara anggota, terutama Amerika Serikat dan China.
Selain itu juga akan dipaksa bergulat dengan dampak dari pandemi Covid-19 yang masih menjadi permasalahan yang mengecam perdagangan dan memicu ressi global yang dalam.
Yoo sendiri menggambarkan WTO sebagai ‘berada di persimpangan jalan’. Di mana dalam video yang diproduksi sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan untuk menjadi direktur jendral, Yoo mengatakan para anggota harus bekerja untuk membangun kembali kepercayaan dan mereformasi sistem perdagangan global.
“Ekonomi global berada di bawah tekanan yang luar biasa. Sehingga WTO menjadi lebih penting dari sebelumnya,” ujar Yoo.
Okonjo-Iweala, yang berasal dari salah satu dari sedikit bagian dunia di mana perdagangan bebas meningkat mengatakan bahwa pada bulan Agustus perdagangan akan memainkan peran penting dalam pemulihan dari Virus Covid-19.
“Sehingga WTO membutuhkan seorang pemimpin yang tampilannya segar, wajah yang segar, orang lua, seseorang dengan kemampuan untuk melaksanakan reformasi dan untuk bekerja dengan anggota untuk memastikan WTO keluar dari kelumpuhan parsial yang dialaminya,” ujar Okonko-Iweala.
Reporter: Tasya Stevany
Advertisement