Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta jajaran Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mampu beradaptasi pada perkembangan perkarantinaan dan perdagangan internasional yang terus bergerak dinamis.
Menurut dia, hingga saat ini Barantan telah mampu membuktikan sebagai benteng terdepan pertanian Indonesia dalam menjaga dan melindungi kelestarian sumber daya alam hayati Indonesia untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
Baca Juga
"Ini juga merupakan momentum pemberlakuan perkarantinaan yang baru melalui Undang-Undang (UU) Nomor 21 tahun 2019 yang menjadi tonggak bagi reformasi Badan Karantina Pertanian dalam beradaptasi terhadap perkembangan zaman," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/10/2020).
Advertisement
Seiring berjalannya UU Nomor 21, lanjut pria yang akrab disapa SYL ini, tugas penyelenggaraan perkarantinaan semakin berkembang. Selain itu, para jajaran badan karantina pertanian sebagai economic stools dan border protection harus semakin dipertegas.
Kemudian, sambungnya, sistem penelusuran yang diamanakahkan wajib dibangun juga menjelaskan jangkauan perkarantinaan untuk dapat bersinergi lebih baik dengan entitas lainnya.
"Kerjasama dengan TNI, Polri, dan Bea Cukai harus mampu manjadi sebuah kekuatan dalam memperkuat pemeriksaan sistem logistik," imbuh dia.
SYL menilai, melalui skema single submission Badan Karantina Pertanian bersama dengan bea cukai dan karantina mendukung ekosistem logistik nasional. Itu dilakukan melalui iklim logistik yang lebih baik dan diharapkan makin mempermudah bagi pelaku usaha di bidang agribisnis
Kepala Barantan Ali Jamil menyebutkan, penguatan sistem perkarantinaan ini dilakukan seiring dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
"Sejak awal, SDM Karantina Pertanian akan mengikuti pendidikan dasar yang meliputi kemampuan dasar teknis dan pengembangan karakter. Hal ini berhubungan dengan tugas yang akan dihadapi di lapangan," ungkapnya.
"Sarana dan prasarana laboratorium uji menjadi modal utama serta pemanfaatan memanfaatkan teknologi informasi guna mempercepat layanan untuk meningkatkan daya saing serta penguatan diplomasi pertanian," tandas Jamil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jaga Ketahanan Pangan, Mentan Ingin Pertanian di Sukabumi Diperkuat
Pertanian merupakan salah satu sektor yang berpotensi besar terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Sebagai salah satu daerah penghasil pangan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berharap agar akselerasi pertanian di wilayah yang terletak dibagian selatan Jawa Barat ini dapat digarap dari hulu hingga hilir.
“Pertanian terbukti menjadi sektor yang paling mampu bertahan di tegah pandemi covid-19, dan saya harap kinerja ini mampu memperkuat akselerasi pertanian dari hulu hingga hilir. Sejauh ini ketahanan pangan di Sukabumi cukup terjamin cukup baik, hanya akselerasinya yang harus kita terus bangun dan jaga,” jelas Syahrul saat meninjau lokasi Peternakan Kambing, Domba dan Sapi di Yayasan Adzkia, Desa Sukaresmi, Cisaat, Sukabumi - Jawa Barat, seperti ditulis, Selasa (13/10/2020).
Syahrul berharap petani Sukabumi dapat mengembangkan usaha taninya secara komprehensif dari budidaya (on farm) hingga pengolahan dan pemasaran (off farm).
Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani di wilayah tersebut.
“Saya harus pastikan proses korporasi dari on farm hingga off farm diberbagai wilayah terkoneksi dengan kuat. Kita tidak mau petani sudah lelah menanam, kemudian tidak tau siapa yang harus menyerap, siapa yang harus membeli,” terang Syahrul.
Advertisement