Ridwan Kamil Ingin Bangun Patimban jadi Kota Futuristik Berpenduduk 1 Juta Jiwa

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Patimban punya pelabuhan yang jadi primadona sekaligus membangkitkan kawasan ekonomi khususnya.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 16 Nov 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 15:40 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyerahkan bantuan logistik kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 di Kota Depok, dalam acara serah terima di Kantor Wali Kota Depok, Jumat (2/10/20). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingin Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat tidak hanya fokus mengembangkan kawasan pelabuhannya saja. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini ingin Patimban punya pelabuhan yang jadi primadona sekaligus membangkitkan kawasan ekonomi khususnya.

"Oleh karena itu, kami mengusulkan Patimban itu didesain sebagai kota. Ini akan menjadi terbesar dan tercanggih, dimana tahap 1 nya akan diresmikan pak Presiden (Joko Widodo) bulan depan," ujar Kang Emil dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Senin (16/11/2020).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat atas izin dan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, disebutnya hendak membangun kota futuristik masa depan di Patimban. Kawasan ini nantinya bisa ditinggali oleh sekitar 1 juta penduduk.

"Kalau ditinggali 1 juta penduduk, pasti ada kerah birunya, kerah putihnya, ada orang tinggal dan kerja di situ dan seterusnya, termasuk ada kawasan-kawasan. Ini lah visi Kota Maritim Patimban, satu dari 13 kota-kota baru yang ada di super region dari Rebana," kata Kang Emil.

Jika usul ini disetujui, ia tak ingin Patimban senasib dengan Tanjung Priok. Sebuah kawasan pelabuhan di Jakarta Utara yang secara tata ruang kurang tertata, sehingga perputaran ekonominya kurang maksimal.

"Ini diharapkan jadi percontohan kelas dunia, bagaimana kotanya seperti kota-kota pada umumnya. Ada alun-alun, ada (seperti) Jalan Sudirman-Thamrin-nya, ada golf, rekreasi dan lain sebagainya, tapi jantung kegiatannya adalah ekonomi di pelabuhan," tuturnya.

Kang Emil menyatakan, rencana ini tidak hanya cita-cita semata. Pada Rabu (18/11/2020) mendatang, dirinya akan melakukan groundbreaking untuk Subang Smartpolitan seluas 30 ribu ha, yang merupakan satu dari 13 kota baru di kawasan Cirebon, Patimban dan Majalengka (Rebana).

"Ini lah peristiwa bersejarah, bagaimana kawasan Rebana dengan Patimban sebagai primadona lokomotif ekonominya bukan dongeng bukan hal yang sifatnya jauh, tapi sudah dekat. Ini akan groundbreaking 30 ha di hari Rabu untuk awali semangat pemulihan ekonomi, semangat pusat koridor ekonomi Jawa," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Beroperasi Desember 2020, Pelabuhan Patimban Bakal jadi Pusat Logistik Nasional

Patimban Harus Libatkan BUMN untuk Jamin Konektivitas 
Sumber Foto: Merdeka.com/arie basuki

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat akan mulai beroperasi pada Desember 2020. Berbagai pekerjaan fisik pelabuhan ini akan selsai di akhir tahun.

"Secara umum saat ini Patimban akan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang insyaallah Desember bisa kita gunakan," kata Budi dalam Diskusi Publik, Kementerian Perhubungan secara virtual, Jakarta, Senin (16/11).

Untuk pertama kalinya, pelabuhan Patimban akan digunakan untuk aktivitas ekspor-impor mobil. Termasuk juga untuk distribusi mobil ke seluruh Indonesia.

"Kita akan gunakan pertama kali untuk kart terminal yang akan kita lakukan untuk eksim mobil dan juga distribusi mobil seluruh Indonesia," kata dia.

Pelabuhan Patimban memiliki area peti kemas yang luasnya 35 hektar atau berkapasitas 250 ribu tius per tahun. Area untuk kendaraan seluas 25 hektar atau berkapasitas 218 ribu kendaraan bermotor.

Mulai beroperasinya Pelabuhan Patimban, kata Budi akan menjadi pergerakan baru bagi dunia logistik. Bila sebelumnya pengiriman barang berpusat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, kini bisa dilakukan di Pelabuhan Patimban.

"Ini memberikan pergerakan baru bagi dunia logistik yang tadinya harus ke Priok dengan memerlukan waktu yang banyak dan punya alternatif dengan adanya ini," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya