Sepi dan Kurang Penerangan, Jalan Tol Trans Sumatera Rawan Kejahatan

Jalan Tol Trans Sumatera merupakan proyek strategis nasional yang pengerjaannya terus dikebut agar segera tersambung dari Bakauheni di Lampung hingga Aceh

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Des 2020, 14:47 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 14:41 WIB
Hari Ini, Tarif Tol Trans Sumatera Mulai Diberlakukan
Gerbang Tol Kayuagung Tol Trans Sumatra (Dok. Humas Pemkab OKI Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan Tol Trans Sumatera merupakan proyek strategis nasional yang pengerjaannya terus dikebut agar segera tersambung dari Bakauheni di Lampung hingga Aceh. Namun kabar miring menerpa Jalan Tol Trans Sumatera, dimana beberapa ruasnya yang masih sepi kendaraan dianggap rawan kriminal.

Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transportasi Indonesia (PPMTI) mengemukakan, sejumlah ruas di Jalan Tol Trans Sumatera yang sepi trafik memang rawan kriminal seperti pembegalan hingga pemalakan sejak mulai beroperasi pada 2018.

Terlebih akibat minimnya penerangan di jalan tol tersebut, sehingga membuat Jalan Tol Trans Sumatera cenderung agak rawan saat dilewati di malam hari.

"Kalau di Trans Sumatera itu kejadian biasanya malam. Karena mobil jarang dan penerangan kurang," kata Sekjen PPMTI Kyatmaja Lookman kepada Liputan6.com, Selasa (1/12/2020).

Namun demikian, Kyatmaja mengatakan, dalam waktu dekat ini ia belum lagi menerima laporan terkait aksi kriminal di Jalan Tol Trans Sumatera.

"Udah lama itu kabarnya. Akhir-akhir ini saya belum ada kabar lagi," ujar dia.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) selaku operator Jalan Tol Trans Sumatera sempat mengutarakan banyaknya tantangan yang harus diselesaikan di masa awal pengoperasian tol. Salah satunya terkait potensi tindak kriminal di sekitar.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan, volume lalu lintas kendaraan di berbagai ruas Tol Trans Sumatera saat ini masih tercatat rendah, sehingga berpotensi mengundang kejahatan.

Tapi, ia menegaskan, Hutama Karya telah mengantisipasi hal tersebut dengan mempersiapkan sejumlah tim patroli yang siaga mengawal aktivitas di Jalan Tol Trans Sumatera secara non-stop.

"Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan. Oleh karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna tol ini akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol," ujar Budi Harto dalam sesi webinar beberapa waktu lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jalan Tol Trans Sumatera Telah Tersambung 513 Km

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli–Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) sepanjang 13,5 km
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli–Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) sepanjang 13,5 km

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto melaporkan, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hingga saat ini telah tersambung sepanjang 513 km.

Pembangunan jalan bebas hambatan ini dilakukan sesuai mandat dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang diperbaharui pada Perpres Nomor 117 Tahun 2015 tentang Penugasan Jalan Tol Trans Sumatera.

"Saat ini telah beroperasi sepanjang 513 km dan sedang dibangun 614 km," kata Budi Harto dalam sesi webinar, Rabu (25/11/2020).

Proyeksi besarnya, Jalan Tol Trans Sumatera ini akan tersambung sepenuhnya dari Lampung hingga Aceh pada 2024. "Adanya jalan tol in akan membangun peradaban baru. Tiap 50 km adalah rest area dimana orang bisa istirahat, belanja, makan, dan lain sebagainya," sambungnya.

Namun demikian, Budi Harto mencatat masih ada sejumlah pekerjaan rumah dalam pembangunan jalan tol ini. Salah satunya masih banyaknya kendaraan berlebih muatan atau over dimension over load (ODOL) yang memaksa masuk jalan tol.

"Ini merusak jalan tol dan juga mengancam keselamatan pengguna tol. Karena keberadaanya ini tidak standar dengan desain jalan tol ini," keluhnya.

Selain itu juga volume lalu lintas yang masih minim membuat Jalan Tol Trans Sumatera rawan dari ancaman kejahatan. Dia menyebutkan, trafik kendaraan yang rendah kerap mengundang kejahatan.

"Oleh karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna Jalan Tol Trans Sumatera akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol. Kami juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, dan juga pengamanan kendaraan," ujar Budi Harto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya